SISI NEGATIF SI PERFEKSIONIS
Perfeksionis adalah hal yang baik, dimana kebiasaan si perfeksionis ini mendorong seseorang melakukan hal yang terbaik. Tidak ada yang salah dengan perfeksionisme, karena dengan perfeksionis seseorang akan mengupgrade kemampuan setiap harinya, dan dengan mengupgrade kemampuan setiap harinya akan membuat anda lebih mudah meraih kesuksesan di tengah masyarakat yang serba kompetitif ini.
Hanya saja anda perlu berhati-hati dan mengontrol kebiasaan perfeksionisme. Anda perlu menyadari bahwa tidak ada satupun manusia yang sempurna selain Tuhan. Jadi, menjadi yang terbaik boleh-boleh saja namun bukan berarti tanpa cela. Sebagai manusia yang tidak sempurna, anda boleh berusaha menyempurnakan diri, tapi anda tidak bisa menjadi sempurna seutuhnya di pandangan semua orang.
Ada beberapa kebiasaan si perfeksionis parah yang buruk:
Kebiasaan pertama si perfeksionis yang parah adalah ingin menghasilkan sesuatu yang sempurna sesuai
standarnya, jika tidak sesuai standarnya maka si perfeksionis akan merasa gagal dan kecewa, padahal belum
tentu di pandangan orang lain adalah sebuah kegagalan. Contohnya, Bagas si perfeksionis menargetkan nilai
ujian 100 namun yang di dapat hanyalah 90, maka Bagas akan merasa dirinya gagal. Padahal nilai 90 terhitung
bagus tapi dimata seorang yang perfeksionis parah tetaplah sebuah kegagalan. Perlunya mengontrol
perfeksionisme yang parah supaya dapat melihat dari berbagai sisi dan lebih bisa mengapresiasi dirinya sendiri
dengan usaha keras yang sudah di lakukan supaya tidak hidup dengan penuh tekanan.
Kebiasaan si perfeksionis parah yang kedua adalah tidak mau di kritik, dia selalu ingin di puji orang lain, mendapat pengakuan bahwa dirinya hebat. Oleh sebab itu, si perfeksionis selalu menginginkan keberhasilan dengan selalu mencari cara untuk mendapatkan hasil yang sempurna karena takut di kritik oleh orang lain. Namun sebaliknya, si perfeksionis suka mengkritik orang lain jika di pandangannya apa yang di lakukan orang lain tidak sesuai dengan standarnya. Hal ini tidak baik karena akan membuat si perfeksionis memiliki sedikit teman atau malah dijauhi. Padahal kita juga membutuhkan teman sebagai support system dan orang lain layaknya sebagai manusia sosial.
Kebiasaan si perfeksionis parah yang ketiga adalah suka menunda-nunda pekerjaan. Si perfeksionisme akan selalu sibuk memikirkan cara apa yang terbaik dan menyiapkan semuanya tanpa ada yang kurang satupun, sebelum semuanya siap maka si perfeksionis tidak akan mengerjakan pekerjaannya karena ia takut gagal. Padahal dengan menunda-nunda pekerjaan hanya karena ada beberapa hal yang mungkin tidak terlalu penting malah membuat kita kelelahan dan stress karena pekerjaan yang menumpuk akibat dari tidak segera dituntaskan.
Kebiasaan si perfeksionis parah yang keempat adalah selalu ingin menjadi yang terbaik dari orang lain. Bagi seorang perfeksionis parah menjadi nomor dua bukanlah hal yang cukup baginya untuk membuktikan bahwa kualitas dirinya bagus. Padahal menjadi nomor dua tidaklah buruk dan menjadi orang sukses tidaklah harus menjadi nomor satu. Setiap manusia diciptakan Tuhan memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Kita tidak bisa menjadi dan mendapatkan pasangan yang sempurna, pekerjaan yang sempurna, temanteman yang sempura, pendidikan yang sempurna dan lain sebagainya. Namun, kita bisa menyesuaikan diri dan saling melengkapi. Butuh rasa bersyukur untuk merasa cukup.
Kebiasaan perfeksionis parah yang kelima adalah tidak mempercayai orang lain untuk melakukan tugasnya. Perfeksionis parah akan enggan mendelegasikan tugasnya karena takut hasilnya tidak sesuai dengan yang ia mau. Padahal, terkadang kita perlu bantuan orang lain dalam menyelesaikan tugas yang kita tidak bisa selesaikan semua karena suatu alasan. Dengan sikap seperti itu, akan membuat anda lelah karena pekerjaan yang menumpuk dan bisa saja menjadi tidak maksimal.
Kebiasaan si perfeksionis parah yang keenam adalah rasa bersalah yang bermunculan terus menerus akibat suatu kesalahan karena kesalahan sekecil apapun bagi si perfeksionis adalah wujud dari kegagalan. Hal ini membuat si perfeksionis merasa frustasi. Perasaan bersalah yang berlebihan ini bukanlah hal yang baik karena akan berpengaruh pada kesehatan mental, dan jika dibiarkan terus menerus maka anda tidak akan bisa menikmati hidup.
Dari beberapa kebiasaan buruk si perfeksionis diatas, anda bisa mengevaluasi diri anda. Apakah anda
termasuk si perfeksionis yang parah? Jika benar iya, maka coba renungkan. Kapankah anda terakhir berfikir
tentang banyaknya hal positif yang anda miliki dibanding kekurangan anda? Apakah anda merasa bahagia
dengan kebiasaan anda yang seperti ini dan apakah anda tidak merasa lelah? Menjadi terbaik adalah hal yang
bagus, tapi jadilah yang terbaik pada bidangmu, pada hal yang memang kamu kuasi karena hasilnya akan jauh
lebih baik. Terakhir, berhentilah berfikir bahwa anda akan menghabiskan seluruh hidup anda dengan
menyenangkan hati orang lain, nyatanya kita tidak dapat menyenangkan hati semua orang.
Komentar
Label Konten
Baca Juga
Pembuatan Website Aplikasi Top Up Game dan Pulsa
Pembuatan Website Aplikasi Top Up Game dan Pulsa - Kami Menyediakan banyak pilihan tampilan dan fitur…
Panduan Lengkap Menjadi Freelancer Sukses di Era Digital
Panduan Lengkap Menjadi Freelancer Sukses di Era Digital - Era digital telah membuka banyak peluang…
Manfaatkan Waktumu dengan Bijak! Temukan Kerja Online Menguntungkan Dibayar ke DANA
Manfaatkan Waktumu dengan Bijak! Temukan Kerja Online Menguntungkan Dibayar ke DANA - Di era digital…