Siap Memulai Freelancing? Inilah Cara Membuat Resume Freelance Anda

Inilah Cara Membuat Resume Freelance Anda - Lanskap pekerjaan berubah secara drastis hanya dalam beberapa tahun yang singkat. Pandemi menunjukkan kepada kita bahwa sebagian besar pekerjaan kantoran saat ini dapat dilakukan dari jarak jauh dan gejolak ekonomi berikutnya menunjukkan betapa rapuhnya mengandalkan pekerjaan "tradisional". 

Ini dan beberapa faktor lain bergabung untuk menunjukkan kepada banyak orang bahwa

1. Anda tidak harus bekerja di bawah struktur perusahaan konvensional.
2. Anda tidak perlu menjadi pemilik usaha kecil stereotip dengan etalase atau situs eCommerce.
3. Anda bisa mendapatkan bayaran saat bekerja di mana saja di dunia jika Anda memiliki skill atau keterampilan yang dibutuhkan.

Pekerja lepas dapat memanfaatkan keahlian dari pendidikan atau pengalaman kerja sebelumnya, memasarkan keterampilan tersebut secara efektif kepada klien, dan mempertahankan penghasilan tetap saat bekerja dari rumah atau bepergian. Ini adalah kenyataan praktis yang mengejutkan bagi banyak orang — percayalah, saya tahu.

Pascapandemi, saya merasa tidak puas dengan pekerjaan dan perjalanan karir saya. Saya memiliki gelar di bidang IT, tetapi bakat saya kurang dimanfaatkan. Pada saat yang sama, saya mencari posisi pekerjaan freelance jarak jauh penuh waktu sebelum saya menyadari: “Saya terampil dan dipercaya — mengapa saya harus mencari posisi bergaji lain di mana saya bergantung pada keinginan orang lain?”

Jadi, saya masuk ke dunia freelance.

Awalnya tidak mudah, tetapi saya belajar banyak pelajaran berharga tentang memulai dan membangun resume freelance. Beberapa minggu pertama (atau beberapa bulan) ini adalah yang paling sulit, tetapi saya dapat membuktikan bahwa begitu Anda membangun momentum, itu tak terbendung. Setelah melewati waktu yang tidak singkat, saya mendapati diri saya dibanjiri klien dengan bayaran tinggi dan berkualitas tinggi.

Berikut adalah beberapa catatan yang saya ambil selama proses itu.

Cara Membuat Resume Freelance

1. Temukan niche atau gampangnya tema terkait keahlian Anda.
2. Hasilkan sampel produk.
3. Format dan tampilkan portofolio Anda secara profesional.
4. Jual keuntungan berdasarkan keahlian.

Temukan Niche

Menemukan niche adalah langkah pertama dan paling penting dalam membangun resume freelance. Misalnya, Saya freelancer dalam bidang kepenulisan konten. Akan tetapi berfikir untuk mencari tema dengan tingkat persaingan yang sedikit patut dipertimbangkan, daripada bersikukuh pada bidang yang sangat penuh dengan calon freelancer jenis ini.

Jangan lakukan, Saya beberapa kali melihat tulisan yang menginformasikan keahlian menulis di bidang real estate, teknik, kesehatan, pariwisata, bisnis, maupun lainnya di media sosial. Tidak mungkin seseorang mahir dalam semua bidang ini, dan kemungkinan mereka menghasilkan konten plagiat berkualitas rendah.

Pisahkan diri Anda dan temukan niche khusus. Melihat ke dalam riwayat akademik dan pekerjaan Anda adalah cara terbaik untuk menemukan keahlian Anda. Apakah Anda melakukan sesuatu yang spesifik yang dapat dipasarkan kepada klien? Misalnya, Anda mungkin pernah melakukan pekerjaan desain grafis untuk dealer mobil bekas kecil, copywriting media sosial untuk perusahaan eCommerce, atau belajar arsitektur di perguruan tinggi. Hal ini membantu menghubungkan Anda langsung dengan klien yang tahu apa yang mereka butuhkan dan membedakan Anda dari mereka yang belum pernah berhubungan secara langsung dengan klien.

Jika Anda tidak memiliki latar belakang, jangan khawatir – tetapi itu akan membutuhkan pekerjaan ekstra. Pikirkan tentang gairah Anda dan mulai bekerja mempelajarinya. Anda mungkin benar-benar mendalami epidemiologi selama pandemi, misalnya. Anda tidak memerlukan gelar di bidang ini, tetapi beberapa studi mandiri dapat menjadikan Anda seorang penulis medis ahli untuk perusahaan perangkat atau perusahaan asuransi.

Tetapi pertama-tama, Anda tetap memerlukan portofolio.

Hasilkan Sampel dalam Portofolio

Banyak pekerja freelance berjuang untuk mendapatkan beberapa pekerjaan pertama karena mereka tidak memiliki bukti akan keahlian dibidangnya dan dengan demikian tentu sulit supaya bisa mendapatkan momentum untuk mencapai efek bola salju dari pekerjaan tersebut. Cara menyiasatinya adalah dengan membangun portofolio. Jika sebelumnya Anda pernah bekerja di lapangan, Anda bisa menggunakan contoh pekerjaan lama untuk memasarkan keahlian Anda.

Jika Anda memiliki lebih sedikit pengalaman, Anda harus membangun portofolio dari awal. Ini sangat berharga karena merupakan alat untuk mendapatkan pekerjaan dan mengasah keterampilan Anda yang sedang berkembang. Bahkan jika itu sesederhana posting blog yang ditulis dengan baik di niche Anda, Anda harus bekerja tanpa lelah untuk membangun bangku kerja untuk menunjukkan kepada klien untuk meyakinkan mereka bahwa Anda adalah pilihan yang tepat.

Sama seperti pekerjaan itu sendiri, portofolio bertambah seiring waktu. Saat Anda mengerjakan lebih banyak proyek, Anda akan memiliki lebih banyak sampel untuk dipilih dan dapat menargetkan pekerjaan Anda sebelumnya kepada calon klien dengan lebih baik.

Format dan Tampilkan Portofolio Anda secara Profesional

Pemolesan portofolio Anda dapat bergantung pada platform freelance Anda, tetapi jangan biarkan itu. Selain profil Anda di banyak platform freelance online , Anda juga harus memiliki ruang digital Anda sendiri. Halaman arahan sederhana dengan ikhtisar keterampilan, portofolio, dan informasi kontak Anda dapat membedakan Anda dari pekerja freelance lain dengan keterampilan serupa. Memiliki domain khusus dan ruang diskrit melindungi Anda dari politik platform yang tidak terduga dan menunjukkan profesionalisme.

Baca juga: 8 Cara Anda Dapat Menskalakan Bisnis Freelance

Jual Manfaat kepada Klien Berdasarkan Keterampilan

Ini harus menjadi tolak ukur utama Anda. Akan tetapi banyak freelancer sering kali memberikan penawaran kepada klien potensial dengan kalimat pembuka seperti berikut:

Saya ahli di….

Aku benar-benar pandai…

Saya telah melakukan banyak pekerjaan di…

Jangan lakukan ini. Ini adalah langkah yang bagus untuk berjalan, tetapi Anda harus terlebih dahulu menjual keuntungan kepada klien, kemudian menjual keahlian Anda. Misalnya, jika dana ekuitas swasta sedang mencari penulis konten untuk mendiskusikan investasi tertentu yang mereka pasarkan, saya dapat mengatakan:

Saya telah mengerjakan proyek yang mengemas dan menjual produk serupa dan mencapai jangkauan 100.000 dalam target demografis dalam waktu kurang dari seminggu. Perusahaan memiliki konversi 14% menjadi penjualan dalam sebulan dan juga membangun daftar kontak yang menghasilkan pendapatan lebih dari Rp. 1 milyar selama tahun depan. Saya bisa melakukan ini karena gelar keuangan saya.

Ya, saya memang menyebutkan diri saya di awal tetapi hanya dalam konteks bagaimana saya telah memberi manfaat kepada klien sebelumnya dan dapat melakukan hal yang sama lagi. Saya menjual manfaat ini sebelum berbicara tentang diri saya secara eksklusif. Seperti yang saya katakan, ini adalah garis yang bagus, tetapi yang penting untuk diikuti. Klien tidak peduli dengan Anda (maaf, itu benar); mereka peduli tentang apa yang dapat Anda berikan.

Kata terakhir

Saat Anda melanjutkan perjalanan freelance Anda setelah membuat resume , Anda akan mengalami efek bola salju itu. Prospek pekerjaan bertambah saat Anda mendapatkan pengalaman di niche Anda dan dalam mengelola aktivitas freelance secara keseluruhan. 

Temukan niche, kembangkan, dan tunjukkan bagaimana Anda dapat menambah nilai bagi kehidupan dan bisnis klien Anda.