REVOLUSI INDUSTRI

Industri 4.0 dan berbagai dampak, keuntungan serta resikonya
Saat ini kita sering sekali membaca atau mendengar mengenai istilah industri 4.0 di berbagai media massa seperti koran majalah portal website maupun di media sosial seperti twitter facebook youtube bahkan tiktok.
Sebenarnya apa sih itu industri 4.0 ? Dan mengapa saat ini banyak sekali kita temukan istilah-istilah tersebut dibahas di berbagai media massa dan media sosial, mengapa perlu dibahas dan apa dampaknya bagi kehidupan kita saat ini.
Mungkin untuk orang yang awam seperti saya, pada saat awal mendengar istilah industri 4.0 hal pertama yang terbesit di otak saya adalah istilah "4.0", mengapa harus industri 4.0 ? lalu bagaimana dengan industri 3.0 , 2.0 , 1.0 ? Pertanyaan inilah yang membuat saya banyak mencari dan menggali berbagai informasi tentang industri 4.0, apa dan bagaimana sejarahnya serta berbagai dampak yang mungkin akan ditimbulkan serta keuntungan-keuntungan maupun resikonya bagi kehidupan kita.
REVOLUSI INDUSTRI
Sebelum kita membahas tentang istilah Industri 4.0, sebaiknya kita bahas dulu mengenai istilah revolusi industri, karena istilah industri 4.0 hanyalah salah satu bagian dalam sejarah revolusi industri umat manusia saat ini.
Lalu apa itu revolusi industri ? Mengutip pada wikipedia revolusi industri adalah proses terjadinya perubahan besar-besaran di bidang industri pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi, dan teknologi yang memiliki dampak mendalam terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan budaya di seluruh dunia. Revolusi ini telah menyebabkan terjadinya perkembangan besar-besaran di semua aspek kehidupan manusia atau singkatnya revolusi industri adalah masa dimana pekerjaan manusia di berbagai bidang mulai tergantikan oleh mesin.
Pada sejarahnya, pada saat ini dunia telah melalui 4 tahap proses revolusi industri, dimulai pada tahun 1750 (revolusi industri 1.0) sampai dengan saat ini (revolusi industri 4.0). Jadi kalau dihitung dalam kurun waktu 2-3 abad umat manusia telah mengalami 4 kali perubahan (revolusi) industri secara massive.
Revolusi industri 1.0
Revolusi industri 1.0 terjadi sekitar abad 18, sekitar tahun 1750 di benua eropa, dimulai dengan penemuan mesin uap oleh James watt seorang skotlandia yang merupakan seorang tokoh kunci terjadinya proses revolusi industri. Mesin uap pada saat itu digunakan sebagai mesin sederhana untuk industri tekstil yang sebelumnya menggunakan tenaga manusia dan hewan. Selain itu mesin uap pada saat itu juga digunakan sebagai alat bantu transportasi kapal laut yang pada saat itu masih mengandalkan tenaga angin.
Selain memberikan manfaat, fase revolusi industri 1.0 juga memberikan dampak negatif bagi kehidupan manusia seperti pencemaran lingkungan akibat mesin uap beserta limbah-limbah dari hasil industri yang dilakukan secara besar-besaran.
Revolusi industri 2.0
Revolusi industri 2.0 terjadi di sekitar awal abad 20, revolusi ini dimulai dengan penemuan tenaga listrik yang mulai menggantikan mesin uap.
Dengan digunakannya tenaga listrik pada fase revolusi industri 2.0 ini telah mendorong terciptanya "assembly line" yang menggunakan teknik mekanika "ban berjalan" dalam proses industri manufaktur khususnya dibidang industri otomotif, sehingga pada saat itu untuk merakit sebuah mobil sudah tidak diperlukan lagi seorang perakit mobil.
Dampak negatif dari era revolusi industri 2.0 adalah diciptakannya banyak sekali pabrik-pabrik otomotif yang menggunakan ban berjalan dan menyebabkan terjadinya produksi massal dalam industri otomotif sehingga menyebabkan isu lingkungan dan limbah industri. Selain itu pada fase revolusi industri 2.0 banyak sekali diciptakannya ribuan tank, senjata pesawat dan armada perang dan hal ini secara tidak langsung telah menjadi salah satu faktor katalis terjadinya perang dunia ke 2
Revolusi industri 3.0
Revolusi industri 3.0 dimulai sekitar tahun 1965 pada saat diciptakannya era komputer generasi kedua yang pada saat itu mulai menggunakan teknologi transistor yang menggantikan tabung vakum, keunggulan penggunaan transistor pada era industri 3.0 memicu diperkenalkannya bahasa pemrograman komputer seperti fortran, cobol dll sehingga pada era revolusi industri ini manusia tidak lagi banyak berperan dalam proses produksi. Sehingga era industri mulai tergantikan oleh era informasi.
Jadi jika pada revolusi industri pertama dimulai dengan ditemukannya mesin uap, dan di era revolusi industri yang kedua dimulai saat ditemukannya listrik dan ban berjalan, maka di era revolusi industri ketiga dimulai oleh mesin yang dapat diprogram secara otomatis yaitu komputer, sehingga komputer pada saat itu mulai digunakan untuk menggantikan peran manusia sebagai operator dan pengendali lini produksi dalam industri manufaktur.
Beberapa dampak negatif dari fase revolusi industri 3.0 adalah lebih ke arah sosial & ekonomi seperti upah buruh yang rendah yang memicu munculnya kesenjangan ekonomi serta menurunnya sektor-sektor agraris dalam perindustrian.
Revolusi industri 4.0
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pada revolusi industri pertama dimulai dengan ditemukannya mesin uap, lalu di era revolusi industri yang kedua dimulai saat ditemukannya listrik dan ban berjalan, dan berlanjut di era revolusi industri ketiga yang dimulai oleh komputer, maka pada era revolusi industri 4.0 dimulai dengan adanya proses perubahan dari komputer itu sendiri yang saat ini bertransformasi menjadi berbagai macam device / alat-alat komputer yang lebih canggih seperti smartphone, mobile phone, tablet pc, smart tv dll. Proses transformasi ini telah mendorong perkembangan kemajuan era industri 3.0 yang tadinya hanya mengacu kepada teknologi komputer menuju era digitalisasi yang lebih luas dan lebih kompleks seperti otomatisasi, robotic, pertukaran data, internet of thing dll, sehingga pada level revolusi industri ini memungkinkan untuk diciptakannya sistem manufaktur yang serba otomatis, dimana mesin pabrik telah dilengkapi oleh berbagai sensor dan konektivitas komputer nirkabel untuk mengoperasikan serta memantau seluruh proses manufaktur yang berjalan.
Singkatnya revolusi industri 4.0 ini adalah tentang proses transformasi digital dan teknologi. Dimana pada revolusi industri 4.0 itu sendiri ada 5 pilar teknologi utama sebagai penyangga yaitu Internet of Things, Big Data, Artificial Intelligence, Cloud Computing dan Additive Manufacturing.
Internet Of Things
Pada prinsipnya IoT atau Internet Of Things adalah teknologi yang memungkinkan proses otomatisasi antar mesin menggunakan internet. Sebagai contoh kecil dalam teknologi CCTV, jika pada era sebelumnya proses pemantauan CCTV dilakukan dalam satu ruangan monitoring, maka dengan teknologi IoT proses pemantauan CCTV bisa dilakukan dimana saja secara langsung.
Big Data
Dalam era industri 4.0 dimana saat segala sesuatunya dapat dilakukan secara otomatis menggunakan transformasi data, maka yang akan terjadi adalah pembengkakan data. Proses pertukaran data lintas mesin akan semakin besar seiring dengan waktu, maka data-data ini akan semakin besar dan membesar, dan inilah yang disebut dengan BIG DATA.
Secara teorinya BIG DATA adalah data dengan jumlah yang sangat besar baik itu data yang terstruktur maupun data yang tidak terstruktur yang dapat digunakan untuk membantu bisnis dalam proses analisa dsb.
Artificial Intelligence
Artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan adalah suatu simulasi kecerdasan manusia yang diterapkan ke dalam mesin komputer dan diprogramkan agar mesin tersebut bisa berpikir dan mengambil keputusan layaknya manusia.
Dengan adanya BIG DATA penerapan Artificial Intelligence ini sangat memungkinkan untuk diterapkan, karna implementasi artificial intelligence membutuhkan big data sebagai sumber logika dalam proses pengambilan keputusan.
Saat ini telah ada beberapa teknologi yang telah menerapkan mekanisme Artificial Intelligence, beberapa diantaranya adalah Virtual Reality (VR), Chat bot, robotika dll
Cloud Computing
Cloud Computing atau Komputasi Awan mekanisme komputerisasi berbasis internet. Mekanisme Cloud computing memungkinkan penggunanya untuk menyimpan dan mengolah data secara virtual. Salah satu contoh nyata dan sederhana implementasi dari Cloud Computing adalah Google Drive, kalau dulu kita biasa menyimpan data2 pada komputer / laptop, saat ini data bisa disimpan di google drive, sehingga anda tidak perlu khawatir kehilangan data jika sewaktu waktu laptop anda rusak atau hilang.
Additive Manufacturing
Additive Manufacturing adalah proses penambahan ribuan kecil material yang dikombinasikan untuk menghasilkan produk jadi (finished product).
Proses Additive Manufacturing ini tentu saja komputer dan software khusus yang akan memberikan informasi kepada printer tentang bentuk dan lapisan yang akan dibuat.
Proses ini akan membantu mempercepat proses produksi khususnya jika produk yang akan dihasilkan berbentuk cekungan atau lubang yang hal ini akan sulit di produksinya jika masih menggunakan proses manufaktur sederhana (tradisional).
Dampak dan Resiko Revolusi Industri 4.0
Setelah kita mengetahui tentang sejarah, konsep serta beberapa contoh implementasi dari era industri 4.0, selanjutnya yang perlu kita ketahui adalah dampak dari industri 4.0 bagi kehidupan manusia saat ini serta apa saja resiko nya.
Berikutnya adalah beberapa dampak resiko dari era industri 4.0 :
- Memberikan transparansi data dari berbagai informasi dan data yang ada. Baik itu yang berhubungan dengan produk maupun manusia, Sehingga saat ini kita dapat menemukan berbagai informasi baik itu produk maupun identitas seseorang hanya melalui internet.
- Industri 4.0 dapat memberikan informasi real time dilapangan,secara bisnis hal ini sangat berguna agar pihak2 top management bisnis bisa segera memberikan keputusan dari problem yang terjadi dilapangan.
- Virtualisasi, jika pada era sebelumnya kita biasa melakukan rapat (meeting) dengan menghadiri ruang rapat, maka pada era industri 4.0 proses meeting (rapat) dapat dilakukan kapan saja dimana saja menggunakan teleconference.
- Selain itu ada berbagai banyak dampak yang mungkin akan ditimbulkan pada era industri 4.0 saat ini seperti penggunaan robot yang akan menggantikan peran manusia dalam bekerja, bergesernya pola dan perilaku manusia yang saat ini banyak bergantung dengan teknologi dan gadget (smartphone) dan memaksa seluruh lini dan sektor industri mulai beralih dan menggunakan sistem digital seperti e-commerce dan lainnya
Dan berikut ini adalah beberapa resiko yang mungkin terjadi pada industri 4.0 :
- Resiko akan keamanan dan privasi data
- Resiko akan kesehatan dan aspek keamanan manusia, dimana era industri 4.0 banyak menggunakan teknologi sinyal nirkabel yang mungkin frekuensi sinyal tersebut akan mungkin menyebabkan isu kesehatan dan keselamatan manusia.
- Resiko akan serangan siber, dan lainnya
Komentar
Label Konten
Baca Juga
Pembuatan Website Aplikasi Top Up Game dan Pulsa
Pembuatan Website Aplikasi Top Up Game dan Pulsa - Kami Menyediakan banyak pilihan tampilan dan fitur…
Panduan Lengkap Menjadi Freelancer Sukses di Era Digital
Panduan Lengkap Menjadi Freelancer Sukses di Era Digital - Era digital telah membuka banyak peluang…
Manfaatkan Waktumu dengan Bijak! Temukan Kerja Online Menguntungkan Dibayar ke DANA
Manfaatkan Waktumu dengan Bijak! Temukan Kerja Online Menguntungkan Dibayar ke DANA - Di era digital…