Remaja adalah teratai

REMAJA ADALAH TERATAI
Remaja adalah fase untuk memperhatikan apa yang terjadi pada sekitar kita dan memprosesnya menjadi sebuah pelajaran yang nantinya akan kita terapkan pada kehidupan mendatang. Lingkungan yang kondusif merupakan faktor yang
akan mendukung kita untuk berkembang. Bagaimana jadinya jika faktor tersebut menjadi penghambat kita untuk melangkah?
Saya adalah satu dari milyaran remaja di dunia yang mengalami hal diatas menyebabkan gangguan pada psikologis saya. Temperamental,tidak peduli dengan keadaan sekitar, cengeng, dan melawan orang tua bahkan guru, tak jarang mendapat cibiran dari teman – teman dan tetangga karena hal tersebut saya susah mendapat teman kalaupun dapat bukan dari circle yang positive. Kala itu saya berteriak “ Sifat saya memang seperti ini kalau gak suka yaudah, toh ini hidup saya, saya gak butuh kalian buat ikut campur urusan saya.” Saya merasa menjadi manusia paling keren setelah mengatakannya namun disamping itu siapapun yang mendengar kalimat yang saya lontarkan pasti akan jengkel.
Setelah lulus dari SMP saya melanjutkan ke SMK favorit yang dikenal dengan kedisiplinannya, sangat bertolak belakang dengan kebiasaan saya yang tidak suka diatur dan cenderung memberontak. Ketika masa orientasi saya merasakan atmoster yang berbeda seakan-akan mengintimidasi setiap siswa, menghela nafas saja rasanya seperti tercekik. Sebenarnya biasa saja namun bagi saya yang baru saja melangkah ke lingkungnan baru jadi terasa sedikit menakutkan. Lalu saya berfikir jika sifat yang saya bawa dari desa tidak diubah maka dapat menghancurkan masa depan saya yang masih panjang. Sangat tidak disangka setelah melewati satu semester saya merasakan perubahan besar pada diri saya, awalnya terpaksa lama-lama jadi terbiasa. Saya selalu mengambil pelajaran pada setiap kesalahan dan mencoba tantangan baru seperti menjadi aktivis di Rohis dengan masuk Sie. Kedisiplinan tak jarang menjadi andalan teman-teman dan guru ketika mengurus kelas.
Selama tiga tahun diasah di tempat itu menjadikan saya remaja yang sehat, dalam artian sudah hidup lebih baik dari beberapa tahun yang lalu. Beberapa tips yang akan merubah perilaku menurut saya adalah harus memiliki tekad yang kuat untuk berubah, menanamkan mindset bahwa saya pasti bisa melakukannya dan tidak akan mengulangi kesalahan saya pada masa lalu, sadari sedini mungkin jika masuk ke circle yang kurang baik, mencoba bekerjasama dan mengikuti aktivitas yang melibatkan beberapa orang, rutin olahraga minimal dua kali dalam seminggu, kita berusaha harus diiringi dengan berdoa, meminta kemudahan dan mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa.
Mengubah sikap tidak semudah berkedip, kita harus benar - benar mengetahui dan mengenal diri sendiri terlebih dahulu sebelum memutuskan apa yang akan kita lakukan nantinya. Setelah kita tau apa yang harus dilakukan tak jarang ada pro dan kontra yang muncul, akan sangat bersyukur apabila banyak yang mendukung memberikan atmoster positive pada diri kita. Namun, kita hidup berdampingan dengan masyarakat dimana pandangan mereka terhadap kita masih stuck disitu - disitu saja. Saya mengambil contoh kecil dari orang terdekat berdasarkan pengalaman pribadi yaitu ketika memutuskan untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi tetangga saya mengatakan “Perempuan sekolah tinggi – tinggi buat apa? Paling ujungnya di dapur.” Sakit hati namun masih tersenyum sembari membalas “Nggih.” Padahal emosi sudah diujung ubun - ubun, walaupun hanya kalimat sederhana namun bisa mematahkan semangat.
Kalo kata Tulus “ Manusia - manusia kuat untuk kita. Jiwa – jiwa yang kuat untuk kita…..” namun batu yang kuat saja bisa kalah sama air. Mengambil pelajaran dari Ibu seorang musisi Rizki Rahmahadian Pamungkas atau yang lebih popular dipanggil Pamungkas mengatakan: “Jadilah manusia kenyal karena kalo kenyal semakin ditekan semakin tinggi melambungnya.” Saya sepenuhnya setuju dengan kalimat tersebut karna memang benar ketika kamu mendapat perkataan yang tidak enak didengar maka tidak perlu langsung berputus asa. Buktikan pada mereka bahwa kamu mampu dan membuktikan bahwa apa yang mereka katakan salah, itulah yang saya maksud ‘Melakukan apa yang ingin kamu lakukan.’
Pada usia remaja sering kali kita merasa lelah dengan kegiatan yang kita lakukan sehari – hari belum lagi tuntutan dari orang tua, hal tersebut dapat menyebabkan hilangnya jati diri karena menuruti ekspetasi dari orang sekitar. Padahal pada fase remaja kita sedang mangalami masa tansisi dimana sering terjadi ketidakstabilan emosi, kejiwaan dan merupakan masa untuk menemukan jati diri. Karena selalu merasa ditekan kita jadi mudah terkena depresi, jika terus dibiarkan akan menimbulkan kejadian yang tidak diinginkan. Saya melihat sendiri teman saya mengalami hal tersebut dan memutuskkan untuk self harm. Oleh karena itu self love itu penting bagi kesehatan mental dan fisik. Sebuah pegangan bersikap tegas kepada diri sendiri untuk mengejar minat dan mimpi yang kita idam-idamkan. Love tidak melulu harus mencintai orang lain namun bagaimana cara kita mencintai diri sendiri dan menerima apa kekurangan dan kelebihan pada diri kita. Self love is another level of happiness. Bagaimana mau membahagiakan orang lain jika kamu belum bisa membahagiakan diri sendiri. Beberapa orang menyalah - artikan bahwa self love itu egois, mementingkan diri sendiri, tidak peduli dengan orang lain. Padahal self love dan egois itu adalah dua hal yang berbeda. Hanya dua kata dan delapan huruf, terlihat sepele namun akan sangat berdampak di kehidupan kita.
Saya pernah merasakan gagal memenuhi ekspetasi dan setelah itu saya merasakan bahwa diri saya ini useless but hey…value yourself jangan biarin orang lain apalagi orang disekitar kamu bikin kamu merasa tidak berharga. Tolong bertahan setidaknya buat diri kamu sendiri. Saya selalu nanemin ke diri saya sendiri bahwa “ Saya itu valuable, I deserve to be happy, I don’t deserve to be hurted by other people.”
Saya menggambarkan bahwa remaja itu seperti bunga teratai. Ada beberapa alasan saya memberikan judul “ Remaja adalah Teratai.” karna teratai dapat betahan hidup meski dalam lingkungan yang kotor dan berbau tak sedap sama halnya dengan kita, tak perlu mengikuti perilaku dan kebiasaan buruk yang terjadi pada lingkungan dan terbawa arus pergaulan bebas, harus pandai dalam memfilter mana yang baik dan harus kita contoh dan mana yang buruk yang harus kita buang jauh – jauh dan jangan sampai ditiru. Jadikan hinaan dan komentar negative sebagai motivasi kita untuk menggapai mimpi. Bunganya yang indah mengartikan bahwa kita dapat terus berbuat baik dalam lingkungan tersebut, menjadikan kita sebagai remaja yang memiliki kualitas hidup yang unggul, mengharumkan lingkungan hidup kita dengan keberhasilan dan kebaikan yang telah kita perjuangkan. Usaha takkan menghianati hasil. Generasi yang unggul dan berkualitas berasal dari remaja yang sehat. Mari kita sama-sama saling meragkul untuk menciptakan masa depan yang cerah.
karya: hikmah
Komentar
Label Konten
Baca Juga
Pembuatan Website Aplikasi Top Up Game dan Pulsa
Pembuatan Website Aplikasi Top Up Game dan Pulsa - Kami Menyediakan banyak pilihan tampilan dan fitur…
Panduan Lengkap Menjadi Freelancer Sukses di Era Digital
Panduan Lengkap Menjadi Freelancer Sukses di Era Digital - Era digital telah membuka banyak peluang…
Manfaatkan Waktumu dengan Bijak! Temukan Kerja Online Menguntungkan Dibayar ke DANA
Manfaatkan Waktumu dengan Bijak! Temukan Kerja Online Menguntungkan Dibayar ke DANA - Di era digital…