Progresivitas Karakter Menuju Demokrasi Pendidikan

Umum 11 bulan yang lalu Administrator 6 Menit membaca 982x Dilihat Play Pause Resume Stop
OIP_(9)1.jpg


Pendidikan mengajarkan untuk mencapai perubahan dan kemanfaatan bagi lingkungan? disekitar. Implementasinya adalah nilai-nilai pembentuk karakter bangsa dimulai dari? pembenahan sistem pendidikan dan metode belajar. Pendidikan memiliki tujuan untuk? mencetak generasi yang cerdas dan memiliki karakter berbudi pekerti. Salah satu yang? menjadi tokoh sentral dalam pendidikan adalah pengajar/guru yang merupakan ujung? tombak dalam target menyampaikan materi kepada anak didiknya. Seorang? pengajar/guru tidak hanya sebagai proses transformasi nilai, sehingga dengan kata lain? pendidikan diharapkan mampu membentuk karakter manusia menjadi manusia yang? seutuhnya dalam hal ini disebut sebagai Demokrasi pendidikan.??

Demokrasi pendidikan juga merupakan sarana untuk meningkatkan rasa percaya diri,? mengembangkan potensi yang ada dalam diri manusia dan belum dipengaruhi oleh? keadaan lingkungan sekitar. Salah satu tujuan pendidikan di Indonesia adalah? terbentuknya generasi yang cerdas dan berkarakter, akan tetapi dalam hal ini belum? diimbangi dengan sistem pendidikan yang memadai, sehingga masih banyak? problematika dilapangan yang terjadi. Bahkan disinyalir masih ada kecurangan-kecurangan yang terjadi di lingkungan pendidikan. Dalam hal ini menjadi potret buram? di dunia pendidikan Indonesia.??

Sebagai tanggungjawab bersama diperlukan revolusi kebijakan atau langkah-langkah? yang tepat untuk meminimalisir atas kasus yang terjadi saat ini. Sehingga dibutuhkan? semangat kesadaran tentang pentingnya pendidikan. Dan adanya legalitas terhadap? spirit progresivitas karakter terhadap demokrasi pendidikan.


Negara Indonesia mencanangkan Pendidikan menjadi hak dari setiap warga negaranya.? Hal ini terlihat jelas dalam bunyi Pasal 31 ayat (1) UUD 1945 menyatakan bahwa: ?Setiap warga negara berhak mendapatkan Pendidikan?. Akan tetapi faktanya? Pendidikan di Indonesia menitik beratkan pada pembangunan yang hanya pada? pembangunan fisik semata. Namun perkembangan dekade terakhir ini pemerintah? menyadari arti pentingnya Pendidikan, sehingga berusaha memberikan perhatian lebih? pada pembangunan disektor tersebut. Hal ini ditandai dengan adanya pengalokasian? dana Pendidikan yang dituangkan secara tegas dalam Pasal 31 ayat (4) UUD 1945 yang? berbunyi: ?Negara memprioritaskan anggaran Pendidikan sekurang-kurangnya dua? puluh persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran? pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan? Pendidikan nasional.??

Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Konferensi Pers Nota Keuangan dan RUU? APBN 2022 mengatakan bahwa, dalam RAPBN Tahun 2022, anggaran pendidikan? dialokasikan sebesar Rp 541,7 triliun. Anggaran sebesar ini relatif stabil dibanding? outlook atau realisasi tahun 2021 yang sebesar Rp 540 triliun dari yang dianggarkan.?

Dalam Nota Keuangan 2022 disebutkan, bahwa Transfer ke Daerah dan Dana Desa? (TKDD). Dalam RAPBN tahun anggaran 2022 direncanakan sebesar Rp 290,5, atau? mencapai 53,6 persen dari total anggaran pendidikan tahun 2022.?

Pemerintah memberikan anggaran pendidikan begitu besar sebagai jaminan dan? mengatur upaya perlindungan memperoleh pendidikan khususnya pendidikan dasar,? mengingat pendidikan dasar menjadi batu tumpuan untuk melanjutkan ke jenjang? pendidikan yang lebih tinggi. Sehingga pemerintah membuat kebijakan-kebijakan atau?

konsep sistem di Indonesia mengarah pada revolusi dan demokrasi pendidikan yang? tertuang dalam konsep ?Merdeka Belajar?.?

Sejalan dengan konsep merdeka belajar, pendidikan di Indonesia tidak terlepas dengan? kearifan lokal atau demokrasi pendidikan. Pendidikan demokrasi diwujudkan dalam? lingkungan sekolah dengan adanya keterlibatan antara guru, pelajar, dan orang tua atau? masyarakat. Dalam hal-hal yang berkaitan dengan tata kelola sekolah dan pembuatan? keputusan pendidikan yang seharusnya dipandu dengan nilai-nilai dan melalui proses? yang demokratis. Pendidikan demokratis mencerminkan komitmen terhadap tujuan,? yakni tiap-tiap individu merasa diterima, termotivasi untuk mengembangkan diri.? Pendidikan demokratis memberikan penghargaan kepada setiap pelajar. Penghargaan? ini diwujudkan dalam bentuk bantuan kepada pelajar untuk memahami tujuan dan? mencapai sasaran, dan kerja sama antar pelajar. Peran guru ialah menumbuhkan? semangat kerja sama, nilai-nilai yang disepakati bersama, dan kehidupan komunitas? belajar yang didasarkan pada progresivitas karakter.?

Menurut Penulis, pendidikan gagal atau berhasilnya dipengaruhi oleh beberapa faktor,? yaitu kebijakan, naluri, kebiasaan, dan lingkungan. Disisi lain, progresivitas karakter? melibatkan berbagai sektor diantaranya keluarga, sekolah, dan komunitas. Maka? sekolah, sebagai bagian dari lingkungan memiliki peran penting dalam pendidikan? karakter pelajar. Sehingga pengembangan progresivitas karakter ditentukan dengan? adanya nilai-nilai religius, nasionalis, integritas, mandiri, dan gotong royong.?

Melalui Kemendikbudristek Nadiem Anwar Makarim dalam pidatonya memperingati? Hari Guru Nasional (Direktorat Jenderal Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, 2019)? menjelaskan konsep ?Merdeka Belajar?, yang merupakan kebebasan berpikir dan? kebebasan berinovasi. Esensi utama kemerdekaan berpikir, yaitu pada pendidik. Tanpa? terjadi pada pendidik, maka tidak mungkin terjadi pada murid. Harapan dengan?

diterapkannya merdeka belajar dapat membentuk pelajar yang berbudi luhur,? kompeten, dan siap untuk terjun di masyarakat sesuai dengan bidangnya. Adapun? kebijakan baru Kemendikbudristek terkait dengan merdeka belajar, yaitu? (Kemendikbudristek, 2019) sebagai berikut:?

a. Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) akan digantikan oleh asesmen yang? diselenggarakan oleh sekolah, dapat dilakukan dengan bentuk ujian tes tertulis atau? bentuk penilaian lain yang lebih komprensif seperti portofolio dan penugasan? (tugas kelompok, atau karya tulis. Sehingga guru dan sekolah lebih merdeka dalam? menilai hasil belajar.?

b. Ujian Nasional (UN) akan diubah menjadi asesmen kompetensi minimum dan? survei karakter yang terdiri dari aspek literasi, yaitu kemampuan bernalar tentang? dan menggunakan bahasa. Numerasi, yaitu Kemampuan bernalar menggunakan? matematika. Karakter, yaitu misalnya pembelajar, gotong royong, kebhinekaan, dan? perundangan.?

c. Penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP cukup dibuat satu? halaman saja, melalui penyederhanaan administrasi, diharapkan guru memiliki? lebih banyak waktu untuk mempersiapkan dan mengevaluasi proses pembelajaran.?

d. Dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB), sistem zonasi diperluas (tidak? termasuk daerah 3T). Bagi peserta didik yang melalui jalur afirmasi dan prestasi,? diberikan kesempatan yang lebih banyak dari sistem PPDB. Pemerintah daerah? diberikan kewenangan untuk menentukan proporsi final dan menetapkan wilayah? zonasi. Pemerataan akses dan kualitas pendidikan perlu diiringi dengan inisiatif? lainya oleh pemerintah daerah, seperti redistribusi guru ke sekolah yang kekurangan? guru.

Penulis menelaah beberapa kebijakan diatas yaitu tentang karakter (progresivitas karakter menuju demokrasi pendidikan). Dilingkungan pendidikan/sekolah tidak lepas? peran dari seorang guru dan tanggungjawab dalam pembentukan karakter pelajar untuk? menjadi yang baik. Strategi dalam pembentukan karakter dapat dilakukan dengan? kegiatan belajar mengajar dikelas, dilaksanakan dengan pendekatan terintegrasi dalam? mata pelajaran, seperti melatih kejujuran, disiplin, kreativitas, kemandirian, rasa ingin? tahu, dan tanggungjawab murid dengan memasukkanya dalam proses pembelajaran dan? evaluasi hasil belajar. Keterlibatan dan peran serta orang tua/keluarga dan masyarakat? sangat dibutuhkan dalam pembentukan karakter pelajar melalui konsep ?progresivitas? karakter menuju demokrasi pendidikan?. Penguatan nilai karakter juga dilakukan? secara terintegrasi sehari-hari yang berupa pemberian keteladanan seperti teguran,? nasehat, pengkondisian lingkungan yang menunjang pendidikan karakter, kegiatan? rutin, pembiasaan karakter, dan kegiatan pendampingan karakter juga harus dilakukan? guru.?

Sesuai dengan konsep kebijakan merdeka belajar dalam penerapannya, merdeka belajar? dilakukan dengan proses pembelajaran yang memberikan kebebasan kepada pelajar? untuk mengimplementasikan pemahamannya tentang materi pembelajaran melalui cara? yang sesuai dengan bakat, minat dan potensi yang dimiliki oleh masing-masing pelajar.?

Dengan demikian konsep kebijakan merdeka belajar yang diserukan oleh pemerintah? melalui Kemendikbudristek dapat terwujud. Dimana dalam mengembangkan karakter? dan membina kebudayaan bangsa harus merupakan kelanjutan dari budaya sendiri? menuju ke arah kesatuan kebudayaan dunia, dan tetap terus memiliki dan membina di? dalam lingkungan kemanusiaan sedunia.


Progresivitas karakter menuju demokrasi pendidikan, dalam prakteknya dapat? diterapkan dengan pembelajaran harus berpusat pada karakter (kearifan lokal) pelajar sebagai pengembangan potensi-potensi manusiawi, baik potensi fisik, maupun potensi? cipta, rasa, maupun karsanya agar potensi ini menjadi nyata (riil) dan dapat berfungsi? dalam perjalanan hidupnya, dan pembelajaran itu harus menyenangkan. Dengan? demikian tujuan pendidikan nasional kita akan tercapai secara maksimal, yaitu manusia? merdeka, baik secara fisik, mental, dan kerohanian. Suasana yang dibutukan dalam? dunia pendidikan adalah suasana yang berprinsip pada kekeluargaan, kebaikan hati,? empati, cinta kasih, dan penghargaan terhadap masing-masing anggotanya.

Komentar

Label Konten

Baca Juga

Apr 02, 2025 • 166x Dilihat
Bangkit dari Libur Lebaran: 7 Peluang Freelance IT yang Menjanjikan di 2025

Bangkit dari Libur Lebaran: 7 Peluang Freelance IT yang Menjanjikan di 2025 - Setelah menikmati…

Jun 04, 2024 • 731x Dilihat
Pembuatan Website Aplikasi Top Up Game dan Pulsa

Pembuatan Website Aplikasi Top Up Game dan Pulsa?- Kami Menyediakan banyak pilihan tampilan dan fitur…

May 22, 2024 • 524x Dilihat
Panduan Lengkap Menjadi Freelancer Sukses di Era Digital

Panduan Lengkap Menjadi Freelancer Sukses di Era Digital - Era digital telah membuka banyak peluang…