Penerapan merdeka belajar di tengah pendemi covid 19. Apakah efektif?

Umum 6 bulan yang lalu Administrator 4 Menit membaca 694x Dilihat Play Pause Resume Stop
OIP_(12)1.jpg

           Definisi Merdeka menurut saya  adalah tidak adanya beban, bebas, independen, luas, mandiri dan lain lain. Belajar sendiri adalah sikap atau prilaku yang dilakukan dalam upaya untuk mendapatkan hasil. Dari sini dapat kita simpulkan, bahwasannya merdeka belajar adalah kita bisa bebas, luas dan mandiri dalam melakukan dan berprilaku guna mewujudkan hasil yang diinginkan. Sejatinya, merdeka belajar adalah gagasan utama yang dicanangkan oleh bapak menristekdikti yakni bapak nadiem makarim. Yang saat ini banyak sebagian dari orang tua yang bahkan masi bingung dengan gagasan baru tersebut. Akan tetapi disini ada yg berbeda proses pembelajarannya, dikarenakan kita masih dihadapkan dengan virus yang sampai saat ini masih menjadi momok di Indonesia. Bahkan di seluruh dunia, semoga pandemi ini segera berlalu amin. 

          Meski penerapan merdeka belajar di lakukan ditengah pandemi covid 19. Akan tetapi, kita tetap harus semangat dalam mewujudkannya. adapun  capaian atau program yang dicanangkan oleh bapak nadiem makarim adalah sebagai berikut = 1. Menghapus Ujian Sekolah Berstandar Nasional(USBN) 2. Mengganti Ujian Nasional (UN) menjadi Asessment Kompetensi Minimum(AKM) 3. Menyederhaan RPP guru menjadi 1 halaman 4. Peraturan PPDB Zonasi. Dari program yang disampaikan oleh nadiem makarim ini banyak pro dan kontra dari masyarakat yang sebagian besar belum mengetahui dampak atau keefektifan dari merdeka belajar ini. 

           Disini saya ingin menjelaskan atau mengulas beberapa keunggulan dari program yang dicanangkan diatas. Yang pertama penghapusan USBN menurut saya sendiri setuju untuk dihapuskan karena apa(menurut pengalaman sekolah saya dulu) siswa jadi punya beban tersendiri saat harus memikirkan ujian ini itu. Yang kedua adalah mengganti UN menjadi AKM. AKM adalah kepanjangan dari assesment kompetensi minimum yang mana difokuskan untuk anak yang kelas 5,8 dan 11 yang nantinya akan di evaluasi belajarnya sebelum kelas 6,9 dan 12. Sepengetahuan saya seperti itu. Yang ketiga penyederhanaan RPP guru, disini saya sangat setuju banget karena kebanyakan dari guru masih sibuk dengan tugas administrasi guru dan bahkan tidak fokus saat mengajar dikelas. Dan yang terakhir peraturan PPDB Zonasi. Disini, banyak menuai pro dan kontra karena kebanyakan orang tua tidak bisa menyekolahkan anaknya ke sekolah favorit mereka dan bahkan harus yang ada di dekat rumah karena adanya sistem zonasi.

            Meskipun mereka belajar sendiri harus di dukung oleh peran seorang guru, siswa maupun orang tua siswa siswi. Belajar di tengah pandemi covid sendiri menjadi tantangan tersendiri bagi para guru dan orang tua. Disisi lain guru harus lebih mengeksplor kemampuan dan juga kreativitasnya. Untuk apa? Untuk mewujudkan siswa yang giat belajar meskipun sekarang masih belajar menggunakan virtual. Sementara kalau ditanya keefektifannya bagaimana? Ya jelas mungkin kurang efektif karena tidak tatap muka secara langsung. Peran orang tua harus tetap memantau atau bahkan mengajari anaknya sebelum mereka bermain dll. 

         Menurut Najeela Shihab makna belajar ada tiga aspek yakni komitmen pada tujuan, mandiri terhadap cara dan refleksi. Disini, makna yang disampaikan sangat pas dan cocok dengan keadaan sekarang yakni merdeka belajar baik gurunya maupun siswanya. Saya akan mengulasnya satu demi satu apa yang saya tangkap dari makna tersebut. Pertama, komitmen pada tujuan, artinya kita harus punya komitmen yang kuat pada tujuan, membuat komitmen memang mudah tapi penerapannya memanglah tidak mudah. Tujuan adalah capaian atau target guna mencapai hasilnya. Kedua adalah mandiri terhadap cara, balik lagi kita melihat arti dari merdeka itu sendiri diantaranya ada definisi mandiri. Berarti kita harus mandiri dalam belajar dan juga mandiri pula dalam mengajar dan memberikan pengajaran yang menarik untuk siswa siswi. Yang terakhir adalah refleksi, disini bukan berarti maknanya kita bersenang senang tanpa memikirkan apapun. Akan tetapi seorang pendidik harus membangun refleksi nya di dalam kelas maupun di luar kelas. yang memberikan keluwesan dalam berfikir sehingga ada suatu hiburan tersendiri saat kita belajar. 

        Keberhasilan program merdeka belajar harus sepenuhnya didukung oleh para siswa dan guru. Siswa harus mampu menyelesaikan tugasnya sendiri tanpa adanya paksaan dan juga siswa harus punya pemikiran sendiri. pada intinya harus bisa mengeksplor informasi dari sekolah maupun luar sekolah. Guru sendiri perannya sangat mendominasi dalam mengajar siswa baik di dalam kelas maupun diluar kelas. Sekolah virtual saat ini guru harus mampu menciptakan hal hal yang mungkin siswa sendiri belum pernah untuk melakukannya. Penerapan merdeka belajar tidak semudah yang kita inginkan tapi melainkan ada saja kendala yang dihadapi saat ini. Kendala yang mungkin saya temui di lingkungan saya adalah tidak adanya kreativitas guru dan cara berfikir yang mandiri siswa kurang dalam menyelesaikan hal tersebut. Saran saya adalah diadakannya pelatihan mengajar yang kreatif untuk guru dan motivasi siswa dari seorang guru dalam menyelesaikan tugas sekolahnya sendiri tanpa adanya paksaan.


Komentar

Label Konten

Baca Juga

Jun 04, 2024 • 394x Dilihat
Pembuatan Website Aplikasi Top Up Game dan Pulsa

Pembuatan Website Aplikasi Top Up Game dan Pulsa - Kami Menyediakan banyak pilihan tampilan dan fitur…

May 22, 2024 • 356x Dilihat
Panduan Lengkap Menjadi Freelancer Sukses di Era Digital

Panduan Lengkap Menjadi Freelancer Sukses di Era Digital - Era digital telah membuka banyak peluang…

May 19, 2024 • 489x Dilihat
Manfaatkan Waktumu dengan Bijak! Temukan Kerja Online Menguntungkan Dibayar ke DANA

Manfaatkan Waktumu dengan Bijak! Temukan Kerja Online Menguntungkan Dibayar ke DANA - Di era digital…