PANDEMI COVID-19

Umum 2 tahun yang lalu Administrator 8 Menit membaca 442x Dilihat Play Pause Resume Stop
maxresdefault.jpg


Pandemi COVID-19 telah berdampak besar pada sebagian besar aktivitas masyarakat, baik di Indonesia maupun Global. Banyak sektor yang terdampak baik langsung maupun tidak langsung. Kesehatan dan ekonomi merupakan sebagian sektor yang terdampak langsung. Selain itu juga pendidikan yang terdampak. Kondisi seperti ini sangatlah berbahanya untuk keberlangsungan hidup terutama bagi anak-anak dan remaja.

Perubahan aktivitas sehari-hari bagi anak dan remaja tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik saja, namun juga pada kesehatan jiwa/mental karena perubahan-perubahan terjadi dalam waktu yang cepat. Dengan adanya pembatasan yang diberlakukan oleh pemerintah seperti saat ini. Pembatasan yang dilakukan lebih kepada bagaimana pemerintah ingin memutus mata rantai penyebaran virus yang ada di Indonesia. Tetapi pembatasan seperti ini juga akan berdampak pada kesehatan anak-anak dan remaja karena mereka akan merasa ketakutan yang berlebih karena mereka menerima informasi tengtang bagaimana ganasnya virus ini secara cepat. Selain itu pembatasan tersebut juga akan membuat anak-anak dan remaja merasa bosan karena berdiam diri didalam rumah. Dengan bertahan atau berdiam diri di rumah selama masa pandemi bukanlah sesuatu yang mudah untuk dihadapi oleh anak-anak, apalagi mereka yang sudah menginjak usia remaja. Di usia seperti inilah seharusnya mereka mencari jati diri mereka, selain mencari jatidiri mereka seharusnya juga bertemu dengan teman-teman sebayanya, mengikuti ekstrakulikuler disekolah, mengikuti lomba dan mengikuti beragam komunitas yang ada disekitar mereka. 

Dengan adanya teknologi yang canggih dan serba cepat seperti saat ini, sedikit banyak akan membantu menjaga kesehatan mental mereka. Remaja yang memanfaatkan teknologi dengan baik maka mereka sedikit banyak akan terbantu karena mereka bisa mengobrol dengan teman sebayanya meskipun jarak memisahkan mereka. "Mereka perlu ngobrol agar tidak merasa sendiri dan tertinggal dari tren film atau mungkin lagu-lagu yang juga didengarkan oleh teman-temannya." Demikian dikatakan psikolog anak dan keluarga, Anna Surti Ariani ketika dihubungi Kompas.com, Senin (30/11/2020). "Kemudian saat dia bergaul dengan teman-temannya, mungkin juga akan ada beberapa perbedaan gaya dengan yang ditetapkan di rumah," lanjut dia.

Pandemi COVID – 19 merupakan salah satu hal baru yang dapat menyebabkan gangguan kejiwaan (stres) pada remaja. Adaptasi terhadap perubahan-perubahan kebiasaan pada ini menjadi suatu tantangan yang baru bagi masyarakat tidak terkecuali remaja. Tidak sedikit orang-orang yang mengalami kesulitan untuk beradaptasi terhadap kondisi ini. Ditambah lagi Ketidakpastian akan berakhirnya masa pandemi, social distancing, isolasi, stigma dan diskriminasi terhadap penderita, hingga kesulitan ekonomi memiliki dampak terhadap kesehatan mental masyarakat luas. Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) mencatat dari 4010 hasil swaperiksa masalah psikologis yang telah berjalan selama 5 bulan di Indonesia, 64,8% di antaranya mengalami masalah psikologis.

Menurut Rumah Sakit Gigi dan Mulut Maranatha gangguan kejiwaan (stres) yang muncul selama masa pandemi COVID-19 dapat berupa:

1. Kekhawatiran dan kecemasan mengenai kesehatan diri sendiri dan orang-orang terdekat.

2. Perubahan pola tidur atau pola makan

3. Sulit tidur dan konsentrasi

4. Perburukan masalah kesehatan kronis

5. Perburukan kondisi kesehatan mental

6. Meningkatnya penyalahgunaan tembakau, alkohol, maupun obat-obatan terlarang lainnya. 

Gangguan kejiwaan yang di sampaikan Rumah Sakit Gigi dan Mulut Maranatha tersebut juga bisa terjadi kepada remaja.

Rasa takut dan cemas merupakan respon yang wajar terhadap ketidakpastian. Namun, bukan berarti respon ini tidak dapat kita kendalikan. Mengendalikan stres dengan cara yang sehat dapat membantu kita menjalani masa-masa sulit ini dengan lebih baik. Berikut ini adalah hal-hal yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan mental selama pandemi menurut Rumah Sakit Gigi dan Mulut Maranatha:

1. Menjaga komunikasi dengan keluarga dan orang-orang terdekat
Selama melakukan social distancing, kita tetap dapat mempertahankan koneksi sosial. Panggilan telepon dan video call dapat membantu mengurangi rasa stres selama pandemi.

2. Bijak dalam menerima informasi mengenai COVID-19
Dapatkan informasi seputar pandemi COVID-19 dari sumber-sumber yang kredibel, seperti WHO. Mengetahui bagaimana cara menjaga diri dapat membantu membuat kita merasa lebih tenang. Batasi rasa khawatir dan cemas dengan mengurangi paparan informasi yang tidak perlu. Walaupun baik untuk mengetahui informasi mengenai keadaan saat ini, namun mendengarkan berita buruk berulang-ulang dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang. Pilah informasi yang didapatkan secara bijak.

3. Hidup sehat
Seperti peribahasa latin “Mens sana in corpore sano” yang berarti “jiwa yang sehat ada di dalam tubuh yang sehat”, penting untuk menjaga kesehatan fisik agar kesehatan mental kita tetap terjaga. Usahakan untuk mengonsumsi makanan sehat yang seimbang, olahraga teratur dan tidur yang cukup.

4. Hindari penggunaan rokok/alkohol/obat-obatan
Mengatasi emosi dengan menggunakan zat-zat tersebut bukanlah suatu penyelesaian masalah. Bicaralah dengan orang-orang terdekat dan carilah bantuan profesional apabila dibutuhkan.

5. Lakukan aktivitas yang disenangi
Melakukan aktivitas yang disukai atau mencoba menemukan hobi baru dapat membantu mengatur emosi dan mengalihkan pikiran-pikiran yang menimbulkan kecemasan.

6. Jangan takut untuk mencari pertolongan
Bagaimana respon seseorang terhadap stres selama pandemi dipengaruhi oleh latar belakang, dukungan sosial dari keluarga dan kerabat, komunitas, dan banyak faktor lainnya. Apabila stres dan kecemasan yang terasa selama masa pandemi dirasakan terlalu berat, hubungi profesional (psikolog atau psikiater) untuk konsultasi lebih lanjut mengenai cara mengatasinya.

Pada saat pendemi seperti ini, selain menjaga kesehatan mental diri sendiri, kita juga perlu berperan dalam menjaga kesehatan mental orang-orang di sekitar kita. Pada masa pandemi, empati dan kepedulian terhadap sesama perlu kita jaga dan  tingkatkan. Rasa takut dan cemas memang wajar dirasakan, namun jangan membuat rasa takut kita menjadi alasan memunculkan masalah kesehatan mental pada orang lain. Hentikan stigma buruk pada pasien, penyintas, maupun petugas kesehatan yang menangani COVID-19, karena diperlukan partisipasi semua orang untuk saling menjaga kesehatan fisik maupun mental agar pandemi COVID-19 ini dapat berlalu.

Selain kesehatan mental, kita juga perlu menjaga kesehatan fisik disaat pendemi seperti saat ini. Karena setiap aktivitas manusian dipengarui oleh kehehatan jasmani manusia itu sendiri. Semakin banyak manusia beraktivitas, semakin banyak pula memerlukan Kesehatan dalam tubuhnya. Dalam waktu sekarang ini masih banyak manusia yang tidak menerapkan gaya hidup sehat seperti berolahraga dan makan makanan bergizi. Jika manusia tidak bisa menjaga pola hidupnya maka manusia akan jatuh sakit. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pola hidup sehat dan salah satu faktor yang paling mempengaruhi adalah makanan. Makanan yang sehat akan menunjang Kesehatan tubuh. Pola makan yang sehat adalah mengkonsumsi makanan yang terdiri dari beraneka ragam makanan bergizi sesuai jumlah dan porsi yang dibutuhkan tubuh. Kurangnya pengetahuan masyarakat dalam mengatur pola makan sehat menjadi faktor seseorang mengabaikan pola hidup sehat dalam kehidupannya.

Selain itu, faktor lain dalam menerapkan pola hidup sehat adalah dengan berolahraga, khususnya olahraga yang bertujuan untuk menjaga sistem imunitas tubuh kita tetap kuat. Kebanyakan orang hanya berolahraga untuk mendapatkan bentuk tubuh yang diinginkan, hal tersebut tidak salah, namun alangkah lebih baik dalam kondisi saat ini adalah berolahraga dengan tujuan menjaga imunitas tubuh. Dalam masa pandemi saat ini, imunitas tubuh yang rendah akan sangat mudah diserang oleh virus dan penyakit. Dengan latar belakang permasalahan Kesehatan dengan penerapan pola hidup sehat yang sering diabaikan oleh banyak orang. Situasi ini memunculkan ide untuk mengajak orang-orang lebih memperhatikan kesehatan dengan menerapkan pola hidup sehat guna membentengi diri dari segala virus dan penyakit di masa saat ini maupun mendatang. 

Hasil penelitian melalui pengamatan saya menunjukkan bahwa masih banyak masyarakat yang tidak memperhatikan kesehatan diri sendiri dan disekitarnya, khususnya di Indonesia. Tingkat Kesehatan penduduk Indonesia tergolong masih rendah karena kurangnya kesadaran masyarakat dalam memerhatikan pola hidupnya. Orang-orang masih mengabaikan berolahraga dan makan-makanan bergizi. 

Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk menjaga Kesehatan di masa pandemi Covid-19 ini adalah

1. Mencuci tangan

Mencuci tangan dengan sabun menjadi salah satu cara menjaga kesehatan tubuh saat virus corona atau covid-19 paling efektif untuk mencegah penyebaran atau penularan virus ini. Awali dengan membasahi kedua telapak tangan menggunakan air mengalir. Lalu sabuni telapak tangan dan gosok semua permukaan kulit tangan, termasuk telapak dan punggung tangan, sela-sela jari, minimal selama 20 detik. Kemudian bilas hingga bersih dengan air mengalir dan keringkan menggunakan kain bersih atau tisu.

2. Siap sedia hand sanitizer

WHO merekomendasikan masyarakat menggunakan hand sanitizer yang mengandung alkohol minimal 60%. Sebab, hand sanitizer dengan kandungan 60% atau lebih bisa membunuh virus COVID-19 yang punya ukuran cukup besar, yakni 400-500 mikrometer. Jika kandungan alkohol pada hand sanitizer  tidak sampai 60%, maka ini hanya efektif membunuh bakteri yang berukuran lebih kecil, yakni 0,5-5 mikrometer.

3. Konsumsi makanan bergizi

Minum vitamin atau suplemen bisa meningkatkan daya tahan tubuh guna mencegah paparan virus corona. Selain itu juga dengan makan makanan yang mengandung vitamin C untuk menjaga ketahanan dan imunitas tubuh dari virus.

4. Social distancing

Dengan menjaga jarak dengan orang lain saat beraktivitas bersama, minimal 1 meter dan menghindari kontak fisik secara langsung dengan orang-orang diluar.

5.Berolahraga

Berolahraga memiliki banyak manfaat selain menjaga Kesehatan tubuh juga bermanfaat untuk mencegah berbagai penyakit, memperlancar peredaran darah, mengendalikan diabetes, menangkal obesitas, dan lain-lain.

Dengan adanya pandemi Covid-19 yang memaksakan masyarakat untuk menerapkan protokol Kesehatan harus tetap ditaati oleh masyarakat agar pandemi ini segera berakhir. Selain menerapkan protokol Kesehatan kita juga harus lebih peduli dengan Kesehatan diri sendiri dengan menjaga pola hidup yang sehat seperti berolahraga dan makan makanan bergizi agar tubuh kuat dan terhindar dari virus dan penyakit. Banyak cara yang dapat digunakan untuk menerapkan pola hidup sehat, yang paling utama adalah berolahraga dan memperhatikan pola makan makanan bergizi. Selain itu peningkatan fasilitas Kesehatan dan tenaga medis yang memadai di daerah-daerah juga harus ditingkatkan di Indonesia. Dengan dibuatnya artikel ini, diharapkan akan mendorong orang-orang  lebih peduli dengan Kesehatan dirinya yang nantinya juga akan berdampak kepada orang lain, khususnya saat masa pandemi Covid-19 ini agar pandemi ini segera berakhir.

Komentar

Label Konten

Baca Juga

Apr 18, 2024 • 23x Dilihat
Jasa Pembuatan Aplikasi Website Topup Games

Dalam industri game yang terus berkembang, kemudahan dalam melakukan top up menjadi kunci untuk mempertahankan…

Apr 11, 2024 • 25x Dilihat
Temukan Lowongan Kerja Sesuai Skill Anda di nugasin.com

Temukan Lowongan Kerja Sesuai Skill Anda di nugasin.com - Mencari pekerjaan yang sesuai dengan skill…

Apr 09, 2024 • 37x Dilihat
Jasa Freelance Developer Web: Panduan Lengkap untuk Menemukan dan Mempekerjakan Developer Terbaik

Jasa Freelance Developer Web: Panduan Lengkap untuk Menemukan dan Mempekerjakan Developer Terbaik - Di era…