MERDEKA BELAJAR

Umum 26 hari yang lalu Administrator 8 Menit membaca 560x Dilihat Play Pause Resume Stop
merdeka-belajar-belajar-merdeka-1_m_183144.jpg

MERDEKA ADALAH KEBEBASAN DAN BELAJAR ADALAH MENEMUKAN HAL BARU YANG MEMANG MURID TERSEBUT INGIN PELAJARI TANPA KETERPAKSAAN.


     Kita semua adalah anak bangsa keturunan pendahulu bangsa ini, kita adalah pengemban tongkat estafet dan wasiat para pendahulu untuk terus belajar mengikuti perkembangan zaman dan tekhnologi demi menjaga bangsa agar tidak tertinggal pengetahuannya.

     Dalam Artikel Merdeka Belajar ini, Di butuhkan kejelian seorang Guru untuk melihat potensi anak didiknya bukan hanya sebatas kurikulum saja, tetapi potensi siswalah yang harus di kedepankan. 

Siswa harus benar-benar terlatih mental dan kemandirian serta kemampuan siswa tersebut harus terus di asah agar menjadi skill kepribadian/kemauan siswa tersebut. Karena anak didik pasti berbeda-beda kemauan belajarnya masing-masing.

Untuk pendidikan yang setara memang daerah yang satu tidak sama dengan daerah lainnya, biasanya kendala merdeka dalam belajar ialah masalah SDM (Sumber Daya Manusia).

Salah satu alasan, banyak sekolah (di daerah) masih melakukan ujian manual, karena anak--anak belum terbiasa dengan komputerisasi. Hal ini disebabkan oleh dua alasan, pertama karena  minimnya sarana prasarana, kedua Sumber Daya Manusia yang belum maksimal. Tetapi sebenarnya hal ini dapat kita tanggulangi dengan belajar SDM lingkungannya / potensi lingkungan daerahnya. Contoh:

Jika lingkungannya kebanyakan adalah pesisir pantai, mengapa kita tidak mengembangkan skill mengolah perikanan, misalnya menangkar udang, ikan dsb . udang adalah bahan utama pembuatan terasi. Sangat besar potensi untuk bisa menuju menjadi industri terasi suatu daerah, bahkan bisa menjadi lapangan pekerjaan bagi warga sekitarnya. 

Begitu pula daerah pedesaan yang berada di hutan, pemanfaatan lahan seperti sawah, pohon karet, dan banyak lagi, misalnya sawah, bangsa kita memiliki potensi luar biasa dalam bercocok tanam padi dengan kualitas super. untuk pemanfaatan pohon karet, bangsa kita memiliki kualitas karet yang luar biasa bagus tetapi hanya di pekerjakan kaum buruh saja, tidak di pelajari oleh kaum pelajar. maupun daerah pedesaan yang berada di area pertambangan, tidak di ragukan lagi bahwa bangsa kita mempunyai banyak sekali kandungan seperti emas, tembaga, perak, uranium, batu bara dan lain-lain.

seharusnya potensi daerah masing-masing harusnya memiliki begitu banyak keahlian dalam pilihan belajar mengelola sumber daya alam daerah. Setiap daerah tertinggal komputerisasi tidak harus sama semua komputerisasi. Di kota mungkin dengan digitalnya di desa mungkin dengan potensi daerahnya. Dengan begitu sangat besar bangsa kita menurunkan angka pengangguran. Dan dapat di pastikan dengan di kelolanya potensi daerah oleh kalangan pelajar menjadikan anak muda bangsa kita memiliki berbagai macam ilmu pengetahuan dari tingkat Digital modern sampai ilmu bercocok tanam yang mempuni, dan kita memiliki generasi bangsa yang membumi.

Kita adalah Bangsa Maritim dan Agraris, harusnya kita menunjukan ciri bangsa yang membedakan bangsa satu dengan yang lainnya, melalui potensi daerah masing-masing. Dan murid yang menginginkan pembelajaran pada bidang yang di inginkan harus benar-benar di latih pada bidangnya, jangan sampai setelah bekerja nanti malahan keluar dari bidangnya. Jangan sampai Generasi bangsa yang harusnya mempunyai watak kecerdasan, kepintaran, kepandaian, kecerdikan serta berkarakter. Hanya mampu mempunyai skill hanya pada 1 bidang saja, tidak mencakup skill mengelola potensi daerah. Dengan begitu kita bisa memperkecil daya saing pekerja. Karena mempunyai berbagai macam keahlian bidang bahkan mungkin saja bisa sampai menyediakan lahan pekerjaan yang begitu banyak. 

Esensi kemerdekaan belajar memberikan keleluasaan bagi siswa untuk memilih pelajaran sesuai minat mereka. Seorang pelajar pasti berbeda-beda dalam menyukai bidang tertentu, dan sebagai orang tua tidak bisa memaksakan anaknya ingin di bidang apa. Dengan demikian pemerintah melalui (Mendikbud) Nadiem Makarim memberikan 8 prioritas Merdeka Belajar 2021 yaitu :


1. KIP Kuliah dan KIP Sekolah Pembiayaan pendidikan di antaranya Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah dengan target 1,095 juta mahasiswa dan KIP Sekolah dengan target 17,9 juta siswa. Calon Mahasiswa Dapat Ajukan KIP Kuliah di Seleksi Masuk PTN 2021 Termasuk layanan khusus pendidikan masyarakat dan kebencanaan dengan target 42.896 sekolah, tunjangan profesi guru dengan target 363 ribu guru, dan pembinaan Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN), dan bantuan pemerintah kepada 13 SILN dan 2.236 lembaga.


2. Digitalisasi Sekolah Fokus selanjutnya pada Merdeka Belajar 2021 adalah program digitalisasi sekolah dan medium pembelajaran melalui empat sistem penguatan platform digital, delapan layanan terpadu Kemendikbud, kehumasan dan media, 345 model bahan ajar dan model media pendidikan digital, serta penyediaan sarana pendidikan bagi 16.844 sekolah. 


3. Prestasi dan penguatan karakter Prioritas selanjutnya adalah pembinaan peserta didik, prestasi, talenta, dan penguatan karakter. Prioritas ini akan diciptakan melalui tiga layanan pendampingan advokasi dan sosialisasi penguatan karakter, pembinaan peserta didik oleh 345 pemerintah daerah, serta peningkatan prestasi dan manajemen talenta kepada 13.505 pelajar.


4. Guru Penggerak Selanjutnya, pada 2021 Kemendikbud menargetkan akan melakukan pendidikan kepada 19.624 guru penggerak, sertifikasi terhadap 10.000 guru dan tenaga kependidikan, rekrutmen guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) oleh 548 pemerintah daerah, serta penjaminan mutu,sekolah penggerak, dan organisasi penggerak kepada 20.438 orang guru. 


5. Kurikulum baru Sebagai prioritas berikutnya, dalam peningkatan kurikulum dan asesmen nasional Kemendikbud akan melakukan pelatihan kurikulum baru kepada 62.948 guru dan tenaga kependidikan, pendampingan dan sosialisasi implementasi kurikulum dan asesmen di 428.957 sekolah, mengembangkan 4.515 model kurikulum dan perbukuan, dan akreditasi dan standar nasional pendidikan di 94.912 lembaga.


6. Kampus Merdeka Prioritas yang tak kalah pentingnya adalah Kampus Merdeka. Kemendikbud mendukung sepenuhnya pencapaian indeks kinerja utama (IKU) bagi 75 PTN (BOPTN), peningkatan kelembagaan pendidikan tinggi, competitive fund dan matching fun bagi Perguruan Tinggi Negeri maupun Perguruan Tinggi Swasta, peningkatan kualitas SDM, peningkatan kualitas pembelajaran dan kemahasiswaan sehingga tercipta 50 ribu mahasiswa berwirausaha 400 ribu mahasiswa Kampus Merdeka, 660 program studi terkait inovasi pembelajaran digital, serta pengembangan kelembagaan perguruan tinggi. 


8. Pemajuan kebudayaan dan bahasa Kemendikbud akan memberikan apresiasi dan peningkatan SDM kepada 5.225 orang di 994 satuan pendidikan,mengadakan kegiatan dan program publik dengan sasaran 619.515 orang, 450 layanan, 352 kegiatan dan satu platform holistik, pengelolaan cagar budaya dan warisan budaya tak benda pada 72.305 unit, penguatan desa dan fasilitas bidang kebudayaan kepada 359 desa dan 260 kelompok masyarakat, serta layanan kepercayaan dan masyarakat adat kepada 1.031 orang di 25 wilayah adat. Selain itu, Kemendikbud menyasar pembinaan bahasa dan sastra bagi 4.117 penutur bahasa, pengembangan dan pelindungan bahasa dan sastra bagi 200 lembaga, dan pelaksanaan tugas teknis pengembangan, pembinaan, dan pelindungan bahasa dan sastra di daerah bagi 21.132 penutur bahasa.


Adapun juga terobosan melalui mendikbud yaitu:


1. Merdeka Belajar Episode 1

Dalam episode pertama Mendikbud menghadirkan terobosan empat pokok kebijakan, agar paradigma dan cara lama belajar dan mengajar dapat bertransformasi kearah kemajuan.

- Menghapus Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN).
- Mengganti Ujian Nasional (UN) menjadi Asesmen Nasional (AN).
- Penyederhanaan RPP Guru.
- Adaptasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPBD) 2020.

Terkait penggantian UN, mengganti UN dengan AN bertujuan agar tidak ada lagi diskriminasi bagi murid yang tidak mampu mem-bimbel-kan anak. Sebab, AN akan menjadi evaluasi kepada sekolah dan sistemnya.


2. Merdeka Belajar episode 2 “Kampus Merdeka”

- Mempermudah pembukaan program studi baru.
- Sistem akreditasi perguruan tinggi dipermudah.
- Mempermudah Perguruan Tinggi untuk menjadi PTN Berbadan Hukum.
- Hak mahasiswa untuk belajar tiga semester di luar program studi.


3. Merdeka Belajar episode 3 “Penyesuaian Kebijakan Dana BOS”

- Penyaluran Dana BOS langsung ke rekening sekolah.
- Penggunaan Dana BOS lebih fleksibel untuk sekolah.
- Nilai satuan Dana BOS meningkat.
- Pelaporan Dana BOS lebih transparan dan akuntabel.


4. Merdeka Belajar episode 4, “Program Organisasi Penggerak”

    Program Organisasi Penggerak (POP) memberikan kesempatan kepada organisasi yang bergerak dalam bidang pendidikan untuk membuktikan kemampuan mereka mentransformasi sekolah.


5. Merdeka Belajar episode 5 “Guru Penggerak”

    Guru Penggerak, merupakan program transformasi kepemimpinan sekolah. Di mana guru-guru penggerak akan diidentifikasi dan dilatih untuk menjadi calon-calon Kepala Sekolah, pengawas dan pengajar guru di masa depan Indonesia.


6. Merdeka Belajar episode 6 “Transformasi Dana Pemerintah untuk Pendidikan Tinggi”

    Mencakup tiga terobosan yang diharapkan mampu meningkatkan kualitas pendidikan tinggi Indonesia, salah satunya mencakup delapan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang menjadi landasan transformasi pendidikan tinggi. Delapan IKU itu mendorong universitas untuk mencari mitra di lautan terbuka, mendorong universitas mengundang praktisi untuk mengajar, mendorong mahasiswa dan dosen keluar dari kampus dan mendorong riset yang bisa diterapkan dan bermanfaat untuk masyarakat.


Kriteria atau Indikator Kinerja Utama (IKU), yaitu:

1. Lulusan Mendapat Pekerjaan yang Layak
2. Mahasiswa Mendapat Pengalaman di Luar Kampus
3. Dosen Berkegiatan di Luar Kampus
4. Praktisi Mengajar di Dalam Kampus
5. Hasil Kerja Dosen Digunakan oleh Masyarakat
6. Program Studi Bekerjasama dengan Mitra Kelas Dunia
7. Kelas yang Kolaboratif dan Partisipatif
8. Program Studi Berstandar Internasional.


7. Merdeka Belajar episode 7 “Program Sekolah Penggerak”

    Program Sekolah Penggerak merupakan katalis untuk mewujudkan visi reformasi pendidikan Indonesia yang berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik melalui enam Profil Pelajar Pancasila. Secara umum, Program Sekolah Penggerak terfokus pada pengembangan SDM sekolah, mulai dari siswa, guru, sampai kepala sekolah. Kualitas siswa diukur melalui pencapaian hasil belajar di atas level yang diharapkan dengan menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, inklusif, dan menyenangkan.


8. Merdeka Belajar episode 8 “SMK Pusat Keunggulan”

    SMK Pusat Keunggulan merupakan terobosan komprehensif yang ditujukan untuk menjawab tantangan dalam rangka pembenahan kondisi SMK saat ini, agar semakin sejalan dengan kebutuhan dunia kerja. Program SMK Pusat Keunggulan diharapkan menjadi perwujudan visi Presiden Joko Widodo terkait pembenahan pendidikan vokasi sebagai strategi pengembangan sumber daya manusia (SDM) Indonesia.


Juga 8 aspek “link and match”


1. Kurikulum

    Kurikulum disusun bersama sejalan dengan penguatan aspek softskills, hardskills, dan karakter kebekerjaan sesuai kebutuhan dunia kerja.


2. Project base learning

    Pembelajaran diupayakan berbasis proyek riil dari dunia kerja (project based learning) untuk memastikan hardskills, softskills, dan karakter yang kuat.


3. Guru dan instruktur.

    Program mencakup pula peningkatan jumlah dan peran guru/instruktur dari industri maupun pakar dari dunia kerja. Meningkat secara signifikan sampai minimal mencapai 50 jam/semester/program keahlian.


4. Praktik kerja.

    Praktik kerja lapangan/industri minimal satu semester.


5. Sertifikasi komptensi.

Bagi lulusan dan bagi guru/instruktur sertifikasi kompetensi harus sesuai dengan standar dan kebutuhan dunia kerja.


6. Pelatihan.

    Bagi guru/instruktur perlu ditekankan untuk memperbarui teknologi melalui pelatihan secara rutin.


7. Teaching Factory.

    Dilakukannya riset terapan yang mendukung teaching factory berdasarkan kasus atau kebutuhan riil industri.


8. Serapan lulusan.

    Adanya komitmen serapan lulusan oleh dunia kerja/industri.


Dengan adanya program dan terobosan dari pemerintah melalui program merdeka belajar melalui mendikbud yang bertujuan Dunia Pendidikan kita akan lebih maju dan menciptakan para pelajar yang berkarakter dan mempunyai daya saing serta lebih berkreatifitas. Dengan begitu dapat memberikan sumbangsih untuk bangsa dan negara demi kemajuan bangsa.

Komentar

Label Konten

Baca Juga

Jun 04, 2024 • 190x Dilihat
Pembuatan Website Aplikasi Top Up Game dan Pulsa

Pembuatan Website Aplikasi Top Up Game dan Pulsa - Kami Menyediakan banyak pilihan tampilan dan fitur…

May 22, 2024 • 183x Dilihat
Panduan Lengkap Menjadi Freelancer Sukses di Era Digital

Panduan Lengkap Menjadi Freelancer Sukses di Era Digital - Era digital telah membuka banyak peluang…

May 19, 2024 • 305x Dilihat
Manfaatkan Waktumu dengan Bijak! Temukan Kerja Online Menguntungkan Dibayar ke DANA

Manfaatkan Waktumu dengan Bijak! Temukan Kerja Online Menguntungkan Dibayar ke DANA - Di era digital…