Jangan Panik, Jika Anak Mengalami Keterlambatan Pubertas!!

Umum 6 bulan yang lalu Administrator 5 Menit membaca 672x Dilihat Play Pause Resume Stop
Puberty_MommiesDaily.jpg


Salah satu dari periode perkembangan manusia adalah masa pubertas yang merupakan  masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Masa pubertas ditandai dengan perubahan  psikologis, fisik, dan social. Masa peralihan ini biasa terjadi pada anak umur 8 – 14 tahun untuk  perempuan dan 9 – 15 tahun untuk laki-laki.  

Perubahan fisik yang terjadi pada masa pubertas dibagi menjadi 3 tahap yaitu:

  1. Pra pubertas atau tahap pematangan: ciri - ciri seks sekunder mulai tampak pada tahap ini  seperti pada perempuan payudara mulai membesar, bulu - bulu halus disekitar ketiak dan  vagina mulai tumbuh, keringat yang diproduksi lebih banyak, pinggul tampak melebar, kulit  mulai memproduksi minyak, ukuran pantat bertambah lebih besar dan pesatnya pertambahan  tinggi badan. Sedangkan pada laki-laki terjadi pertambahan tinggi badan yang pesat, tumbuh  jakun, tumbuhnya bulu-bulu halus (dimuka, ketiak, dan area kemaluan), penis dan buah zakar  yang membesar, suara menjadi tambah besar, keringat yang diproduksi tambah banyak, serta  kulit dan rambut berminyak. 
  2. Puber atau tahap matang: ciri - ciri seks primer terjadi pada tahap ini, dimana pada perempuan  ditandai dengan terjadinya haid dan pada laki – laki mengalami mimpi basah untuk yang  pertama kalinya. Ciri – ciri seks sekunder tampak berkembang.
  3. Pasca puber: tahap ini ciri – ciri seks sekunder sudah mulai berkembang dengan baik dan organ  – organ seks mulai berfungsi dengan matang. 

Perubahan psikologis pada masa pubertas terjadi pada beberapa fase, diantaranya:

a. Penyesuaian pada bentuk fisik baru 

b. Penyesuaian pada tubuh dan perasaan yang mulai matang 

c. Kemampuan berfikir mulai dikembangkan 

d. Mencari identitas diri 

e. Mampu memenuhi tuntutan dan tanggung jawabnya sebagai orang dewasa Perubahan social yang perlu pengawasan dari orang tua, diantaranya: 

  • Cenderung mencari tempat untuk mempertahankan harga diri 
  • Resiko terlibat dalam pergaulan bebas 
  • Munculnya perasaan tertekan serta depresi 

Lalu apa tandanya jika anak kita mengalami keterlambatan pubertas? berikut tanda – tandanya:

a. Laki – laki 

? Meskipun sudah berusia 14 tahun penis dan zakar tetap tidak membesar ? Tanda – tanda puber berlangsung sekitar 6 bulan sampai 1 tahun 

? Pertumbuhan alat kemaluan lebih dari 5 tahun dari usia normal pubertas ? Lebih pendek dari teman seusianya pada masa pubertas 

? Pada usia 18 tahun tanda – tanda puber yang lengkap baru telihat 

b. Perempuan  

? Payudara tidak tumbuh hingga usia 14 tahun 

? Payudara baru membesar ketika beranjak usia 16 tahun 

? Belum mengalami haid hingga 5 tahun dari usia normal pubertas 

Penyebab terlambatnya Pubertas 

Beberapa penyebab anak mengalami keterlambatan pubertas yaitu: 

a. Faktor genetik 

Salah satu faktor yang sering terjadi pada keterlambatan pubertas. Anak yang mengalami  keterlambatan pubertas biasanya memiliki keluarga yang mengalami keterlambatan pubertas  juga seperti orang tua, saudara kandung, nenek - kakek, paman – bibi, atau sepupu. Anak yang  memilki faktor genetik pada akhirnya akan tetap tumbuh normal, hanya saja lebih lambat dari  teman sebayanya.  

b. Kekurangan nutrisi atau kelebihan nutrisi 

Anak bisa mengalami keterlambatan pubertas jika kekurangan nutrisi, terutama lemak dalam  tubuh. Biasanya terjadi pada anak yang membutuhkan lemak lebih banyak ketika memasuki  masa pubertas dan anak yang melakukan diet ketat. Selain itu, obesitas pada anak juga dapat  menjadi faktor penyebab keterlambatan pada anak. 

c. Gangguan pada hormon pertumbuhan 

Hormon pertumbuhan diproduksi oleh kelenjar pituitary dalam otak. Kelenjar ini berperan  krusial dalam pembentukan hormone pertumbuhan. Ada beberapa anak yang kelenjar  pituitarynya tidak bekerja dengan baik, yaitu hanya melepaskan hormon pertumbuhan dalam  jumlah sedikit. Keadaan seperti ini sering disebut dengan istilah hipopituitarisme atau  kekerdilan. 

d. Gangguan pada hormon seksual

Hormon seksual yang berperan dalam proses pubertas anak yaitu hormone FSH (follicle  stimulating hormone) dan LH (liteinizing hormon). Kedua hormon tersebut jika kadarnya  rendah dapat menyebabkan ganguan yang disebut isolated gonadotropin deficiency (IGD).  Keadaan seperti ini dapat dideteksi sejak lahir yaitu ukuran penis pada anak laki – laki lebih  kecil dari ukuran normalnya. 

e. Mengidap syndrome turner 

Kondisi ini biasa dialami oleh anak perempuan. Syndrome turner merupakan penyakit langka  karena kekurangan kromosom X pada DNA. Hal ini dapat menyebabkan masalah pada seperti  gangguan perkembangan dan kerusakan ovarium. 

f. Mengidap syndrome klinefelter 

Syndrome klinefelter terjadi pada anak laki – laki yang kelebihan kromosom X. Normalnya  laki – laki memiliki kromosom XY, namun pada penderita syndrome klinefelter memiliki  kromosom XXY. Anak yang mengalami sindrom ini biasanya lebih tinggi dari anak seusianya  dan mengalami masalah dalam belajar.  

g. Menderita syndrome kallnam 

Syndrome knallnam bisa dialami oleh anak perempuan dan laki – laki. Pada anak laki- laki  biasanya memiliki tanda – tanda indra penciuman buruk, massa otot kurang, kebotakan, dan  ukuran kemaluan kecil.  

h. Menderita anemia sel sabit  

Anemia sel sabit merupakan kelainan sel darah merah yang dapat menyebabkan terhambatnya  pertumbuhan termasuk terlambatnya pubertas. 

i. Menderita penyakit kronis 

Penyakit kronis yang dapat mengganggu metabolisme tubuh sehingga mengakibatkan  terhambatnya tumbuh kembang anak dapat menjadi penyebab keterlambatan pubertas, seperti  diabetes, asma, penyakit ginjal, dan fibroid Rahim. Namun, jika ditangani secara tepat dapat  mengurangi kemungkinan terjadinya keterlambatan pubertas. 

Bagaimana penanganannya jika anak mengalami keterlambatan pubertas? Hal paling utama yaitu kenali terlebih dahulu penyebabnya apakah karena faktor genetik atau yang lainnya. Apabila anak terlalu kurus, hal yang perlu dilakukan adalah memberinya asupan  nutrisi yang lebih dari biasanya. Sedangkan apabila penyebabnya adalah obesitas, maka perlu 

dilakukan program diet pada anak. Apabila kedua faktor tersebut tidak ditemukan pada anak,  segera konsultasi ke dokter anak. Biasanya dokter akan memberikan beberapa saran, seperti:

a. Terapi hormon seks 

Terapi hormone seks dilakukan jika anak sudah terdapat tanda – tanda pubertas namun sangat  lambat atau adanya gangguan mental dan emosional pada anak akibat keterlambatan pubertas.  Pada anak laki – laki akan diberikan hormone testosterone selama 4 – 6 bulan agar terjadi  perubahan fisik, pada anak perempuan akan diberi hormone estrogen dan progesterone dalam  dosis rendah selama 4 – 6 bulan. Namun, jika anak sudah menunjukkan hasil positif sebelum  jangka waktu yang telah ditentukan, dokter akan menghentikan terapi hormon seks tersebut. 

b. Terapi hormon pertumbuhan 

Terapi hormon pertumbuhan biasanya diberika pada anak yang mengalami keterlambatan  pubertas yang disebabkan oleh defisiensi hormon pertumbuhan, penyakit ginjal kronis dan  mengidap sindrom turner. Terapi hormone pertumbuhan selain untuk memacu percepatan  pubertas, juga efektif untuk mendapatkan tinggi badan ideal saat dewasa. 

c. Melakukan penanganan medis 

Hal ini dilakukan jika keterlambatan pubertas diakibatkan oleh penyakit kronis. Dokter akan  melakukan penangan medis sesuai penyakit kronis yang dialami oleh anak.

Komentar

Label Konten

Baca Juga

Jun 04, 2024 • 394x Dilihat
Pembuatan Website Aplikasi Top Up Game dan Pulsa

Pembuatan Website Aplikasi Top Up Game dan Pulsa - Kami Menyediakan banyak pilihan tampilan dan fitur…

May 22, 2024 • 356x Dilihat
Panduan Lengkap Menjadi Freelancer Sukses di Era Digital

Panduan Lengkap Menjadi Freelancer Sukses di Era Digital - Era digital telah membuka banyak peluang…

May 19, 2024 • 489x Dilihat
Manfaatkan Waktumu dengan Bijak! Temukan Kerja Online Menguntungkan Dibayar ke DANA

Manfaatkan Waktumu dengan Bijak! Temukan Kerja Online Menguntungkan Dibayar ke DANA - Di era digital…