Jangan Panik, Jika Anak Mengalami Keterlambatan Pubertas!!

Salah satu dari periode perkembangan manusia adalah masa pubertas yang merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Masa pubertas ditandai dengan perubahan psikologis, fisik, dan social. Masa peralihan ini biasa terjadi pada anak umur 8 – 14 tahun untuk perempuan dan 9 – 15 tahun untuk laki-laki.
Perubahan fisik yang terjadi pada masa pubertas dibagi menjadi 3 tahap yaitu:
- Pra pubertas atau tahap pematangan: ciri - ciri seks sekunder mulai tampak pada tahap ini seperti pada perempuan payudara mulai membesar, bulu - bulu halus disekitar ketiak dan vagina mulai tumbuh, keringat yang diproduksi lebih banyak, pinggul tampak melebar, kulit mulai memproduksi minyak, ukuran pantat bertambah lebih besar dan pesatnya pertambahan tinggi badan. Sedangkan pada laki-laki terjadi pertambahan tinggi badan yang pesat, tumbuh jakun, tumbuhnya bulu-bulu halus (dimuka, ketiak, dan area kemaluan), penis dan buah zakar yang membesar, suara menjadi tambah besar, keringat yang diproduksi tambah banyak, serta kulit dan rambut berminyak.
- Puber atau tahap matang: ciri - ciri seks primer terjadi pada tahap ini, dimana pada perempuan ditandai dengan terjadinya haid dan pada laki – laki mengalami mimpi basah untuk yang pertama kalinya. Ciri – ciri seks sekunder tampak berkembang.
- Pasca puber: tahap ini ciri – ciri seks sekunder sudah mulai berkembang dengan baik dan organ – organ seks mulai berfungsi dengan matang.
Perubahan psikologis pada masa pubertas terjadi pada beberapa fase, diantaranya:
a. Penyesuaian pada bentuk fisik baru
b. Penyesuaian pada tubuh dan perasaan yang mulai matang
c. Kemampuan berfikir mulai dikembangkan
d. Mencari identitas diri
e. Mampu memenuhi tuntutan dan tanggung jawabnya sebagai orang dewasa Perubahan social yang perlu pengawasan dari orang tua, diantaranya:
- Cenderung mencari tempat untuk mempertahankan harga diri
- Resiko terlibat dalam pergaulan bebas
- Munculnya perasaan tertekan serta depresi
Lalu apa tandanya jika anak kita mengalami keterlambatan pubertas? berikut tanda – tandanya:
a. Laki – laki
? Meskipun sudah berusia 14 tahun penis dan zakar tetap tidak membesar ? Tanda – tanda puber berlangsung sekitar 6 bulan sampai 1 tahun
? Pertumbuhan alat kemaluan lebih dari 5 tahun dari usia normal pubertas ? Lebih pendek dari teman seusianya pada masa pubertas
? Pada usia 18 tahun tanda – tanda puber yang lengkap baru telihat
b. Perempuan
? Payudara tidak tumbuh hingga usia 14 tahun
? Payudara baru membesar ketika beranjak usia 16 tahun
? Belum mengalami haid hingga 5 tahun dari usia normal pubertas
Penyebab terlambatnya Pubertas
Beberapa penyebab anak mengalami keterlambatan pubertas yaitu:
a. Faktor genetik
Salah satu faktor yang sering terjadi pada keterlambatan pubertas. Anak yang mengalami keterlambatan pubertas biasanya memiliki keluarga yang mengalami keterlambatan pubertas juga seperti orang tua, saudara kandung, nenek - kakek, paman – bibi, atau sepupu. Anak yang memilki faktor genetik pada akhirnya akan tetap tumbuh normal, hanya saja lebih lambat dari teman sebayanya.
b. Kekurangan nutrisi atau kelebihan nutrisi
Anak bisa mengalami keterlambatan pubertas jika kekurangan nutrisi, terutama lemak dalam tubuh. Biasanya terjadi pada anak yang membutuhkan lemak lebih banyak ketika memasuki masa pubertas dan anak yang melakukan diet ketat. Selain itu, obesitas pada anak juga dapat menjadi faktor penyebab keterlambatan pada anak.
c. Gangguan pada hormon pertumbuhan
Hormon pertumbuhan diproduksi oleh kelenjar pituitary dalam otak. Kelenjar ini berperan krusial dalam pembentukan hormone pertumbuhan. Ada beberapa anak yang kelenjar pituitarynya tidak bekerja dengan baik, yaitu hanya melepaskan hormon pertumbuhan dalam jumlah sedikit. Keadaan seperti ini sering disebut dengan istilah hipopituitarisme atau kekerdilan.
d. Gangguan pada hormon seksual
Hormon seksual yang berperan dalam proses pubertas anak yaitu hormone FSH (follicle stimulating hormone) dan LH (liteinizing hormon). Kedua hormon tersebut jika kadarnya rendah dapat menyebabkan ganguan yang disebut isolated gonadotropin deficiency (IGD). Keadaan seperti ini dapat dideteksi sejak lahir yaitu ukuran penis pada anak laki – laki lebih kecil dari ukuran normalnya.
e. Mengidap syndrome turner
Kondisi ini biasa dialami oleh anak perempuan. Syndrome turner merupakan penyakit langka karena kekurangan kromosom X pada DNA. Hal ini dapat menyebabkan masalah pada seperti gangguan perkembangan dan kerusakan ovarium.
f. Mengidap syndrome klinefelter
Syndrome klinefelter terjadi pada anak laki – laki yang kelebihan kromosom X. Normalnya laki – laki memiliki kromosom XY, namun pada penderita syndrome klinefelter memiliki kromosom XXY. Anak yang mengalami sindrom ini biasanya lebih tinggi dari anak seusianya dan mengalami masalah dalam belajar.
g. Menderita syndrome kallnam
Syndrome knallnam bisa dialami oleh anak perempuan dan laki – laki. Pada anak laki- laki biasanya memiliki tanda – tanda indra penciuman buruk, massa otot kurang, kebotakan, dan ukuran kemaluan kecil.
h. Menderita anemia sel sabit
Anemia sel sabit merupakan kelainan sel darah merah yang dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan termasuk terlambatnya pubertas.
i. Menderita penyakit kronis
Penyakit kronis yang dapat mengganggu metabolisme tubuh sehingga mengakibatkan terhambatnya tumbuh kembang anak dapat menjadi penyebab keterlambatan pubertas, seperti diabetes, asma, penyakit ginjal, dan fibroid Rahim. Namun, jika ditangani secara tepat dapat mengurangi kemungkinan terjadinya keterlambatan pubertas.
Bagaimana penanganannya jika anak mengalami keterlambatan pubertas? Hal paling utama yaitu kenali terlebih dahulu penyebabnya apakah karena faktor genetik atau yang lainnya. Apabila anak terlalu kurus, hal yang perlu dilakukan adalah memberinya asupan nutrisi yang lebih dari biasanya. Sedangkan apabila penyebabnya adalah obesitas, maka perlu
dilakukan program diet pada anak. Apabila kedua faktor tersebut tidak ditemukan pada anak, segera konsultasi ke dokter anak. Biasanya dokter akan memberikan beberapa saran, seperti:
a. Terapi hormon seks
Terapi hormone seks dilakukan jika anak sudah terdapat tanda – tanda pubertas namun sangat lambat atau adanya gangguan mental dan emosional pada anak akibat keterlambatan pubertas. Pada anak laki – laki akan diberikan hormone testosterone selama 4 – 6 bulan agar terjadi perubahan fisik, pada anak perempuan akan diberi hormone estrogen dan progesterone dalam dosis rendah selama 4 – 6 bulan. Namun, jika anak sudah menunjukkan hasil positif sebelum jangka waktu yang telah ditentukan, dokter akan menghentikan terapi hormon seks tersebut.
b. Terapi hormon pertumbuhan
Terapi hormon pertumbuhan biasanya diberika pada anak yang mengalami keterlambatan pubertas yang disebabkan oleh defisiensi hormon pertumbuhan, penyakit ginjal kronis dan mengidap sindrom turner. Terapi hormone pertumbuhan selain untuk memacu percepatan pubertas, juga efektif untuk mendapatkan tinggi badan ideal saat dewasa.
c. Melakukan penanganan medis
Hal ini dilakukan jika keterlambatan pubertas diakibatkan oleh penyakit kronis. Dokter akan melakukan penangan medis sesuai penyakit kronis yang dialami oleh anak.
Komentar
Label Konten
Baca Juga
Pembuatan Website Aplikasi Top Up Game dan Pulsa
Pembuatan Website Aplikasi Top Up Game dan Pulsa - Kami Menyediakan banyak pilihan tampilan dan fitur…
Panduan Lengkap Menjadi Freelancer Sukses di Era Digital
Panduan Lengkap Menjadi Freelancer Sukses di Era Digital - Era digital telah membuka banyak peluang…
Manfaatkan Waktumu dengan Bijak! Temukan Kerja Online Menguntungkan Dibayar ke DANA
Manfaatkan Waktumu dengan Bijak! Temukan Kerja Online Menguntungkan Dibayar ke DANA - Di era digital…