Revolusi Industri 4.0

Revolusi industri 4.0 merupakan sebuah istilah yang saat ini sedang dibicarakan

dan menjadi sebuah tren untuk perkembangan teknologi saat ini. Revolusi industri 4.0

juga sangat mempengaruhi perilaku masyarakat dalam menjalankan kehidupannya

sehari-hari.

Revolusi industri juga sangat mempengaruhi di bidang industri khususnya

dalam proses produksi suatu barang. Kita tahu sebelum revolusi industri 4.0 ini hadir,

proses produksi barang berjalan secara manual dan salah satu cirinya adalah masih

mengandalkan tenaga manusia. Semakin hari, perkembangan teknologi semakin pesat

dan mempengaruhi industri dalam proses produksi dengan munculnya mesin

berteknologi canggih yang difungsikan untuk mengefisiensikan waktu dan agar proses

produksi barang berjalan dengan cepat.

Pada revolusi industri 4.0 ini, manusia sudah beralih ke arah digital, dimana

interaksi sesamanya akan semakin mudah. Contoh dari penerapan industri 4.0 adalah

dengan hadirnya proses pemesanan barang secara online melalui online shoop,

pemesanan makanan secara online melalui sebuah aplikasi yang bernama grab food

bahkan proses transaksi seperti pembayaran listrik dan sebagainya sudah beralih ke

digital. Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai revolusi industri 4.0, kita harus

tau apa itu pengertian dari revolusi industri 4.0.

Menurut Herman dkk (2015) mengatakan bahwa revolusi industri 4.0 adalah

sebuah era industri digital dimana seluruh bagian yang ada di dalamnya saling

berkolaborasi dan berkomunikasi secara real time dimana saja kapan saja dengan

pemanfaatan IT (teknologi informasi) berupa internet dan CPS, IoT dan Ios guna

menghasilkan inovasi baru atau optimasi lainnya yang lebih efektif dan efisien.

Dalam survei yang diadakan oleh World Economic Forum (Future of Jobs

Survey 2018) diketahui bahwa ada 4 teknologi yang akan mendominasi pada tahun

2018-2022 yaitu: high-speed mobile internet, artificial intelligence, big data analytics,

dan cloud technology. Secara singkatnya revolusi industri 4.0 tidak lagi mengandalkan

tenaga manusia untuk menghasilkan sesuatu akan tetapi diganti dengan suatu istilah

yang bernama otomatisasi dengan otomatisasi ini diharapkan akan meningkatkan

tingkat efektivitas dan efisiensi waktu yang semakin meningkat. Hal ini juga akan

berdampak pada pekerja dimana pada revolusi industri 4.0, suatu perusahaan harus

menyeleksi pekerja dengan keterampilan baru yang dikaitkan dengan otomatisasi tadi

dan ini menyebabkan suatu pekerja yang mempunyai keterampilan khusus ini akan

berkembang pesat dan pekerja yang tidak memiliki keterampilan khusus akan semakin

tidak terpakai dan menghilang.